Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Rangkaian Pra MLB NU Berakhir, Presidium Siapkan Calon Ketua Umum

Presidium Penyelamat Organisasi (PO) dan MLB NU menyampaikan sembilan pesan. Salah satunya menetapkan calon Ketua Umum PBNU yang baru.

22 Desember 2024 | 07.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Konferensi pers PBNU mengenai lima Nahdliyin bertemu Presiden Israel di Kantor PBNU, Jakarta, Selasa, 16 Juli 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rangkaian Pra Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU) telah berakhir pada Sabtu, 21 Desember 2021. Forum Pra MLB NU menilai kinerja Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah melenceng.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Presidium Penyelamat Organisasi (PO) dan MLB NU menyampaikan sembilan pesan. Salah satunya menetapkan calon Ketua Umum PBNU yang baru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, Forum Pra MLB NU mengawali agendanya dengan Focus Group Discussion pada Selasa, 17 Desember 2024 pukul 13.00 WIB secara hybrid. Dalam diskusi itu, sebagian peserta mengeluarkan unek-uneknya terhadap kinerja PBNU.

Misalnya tekanan dan intimidasi PBNU kepada PWNU dan PCNU sejak menjelang Muktamar NU di Lampung pada 2021 hingga masa kepemimpinan Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya. Kemudian, Surat Keputusan (SK) kepengurusan PWNU/PCNU tidak diakui oleh PBNU. Ada juga yang mengaku adanya intimidasi dan ancaman-ancaman tertentu jika bersebrangan dengan Ketum PBNU Gus Yahya .

Divisi Hukum dan Advokasi Presidium PO & MLB NU, Jakfar Sodiq, menuturkan kepemimpinan PBNU saat ini juga menuntut pengurus daerah untuk tegak lurus dengan mengatasnamakan kebijakan. Hal itu dinilai kontra produktif dengan amanat Muktamar ke-34 NU di Lampung.

“Kondisi itu merupakan indikasi hilangnya nilai utama NU di jajaran PBNU. Padahal nilai-nilai itu menjadi perintah, nasehat, sekaligus wasiat dari KH Hasyim Asyari,” papar Jakfar dalam keterangannya, Sabtu, 21 Desember 2024.

Setelah itu, Forum MLB NU menyatakan telah sowan ke ulama-ulama di Jawa Timur pada Kamis-Jumat, 19-20 Desember 2024. Hasilnya, ada sembilan pesan moral yang diputuskan.

Pertama, pihaknya menyatakan bahwa para ulama atau masyayikh merestui gerakan muktamar luar biasa (MLB) dengan tiga syarat. Antara lain, MLB diniatkan untuk memperbaiki organisasi, dilakukan secara konstitusional berdasarkan AD/ART NU, dan selalu berkonsultasi meminta nasehat kepada sesepuh NU.

Kedua, mengajak warga NU untuk saling menasehati dalam rangka perbaikan kepemimpinan. Ketiga, Forum Pra MLB telah menginventarisasi nama-nama calon anggota Ahlul Halli wal Aqdi dan Ketua Umum PBNU yang akan diusulkan dalam Forum MLB.

“AHWA yang diusulkan adalah Masyayikh AHWA di Muktamar ke-34 NU di Lampung. Namun, minus am saat ini dan ditambah beberapa masyayikh yang memenuhi kriteria AHWA,” kata Koordinator Presidium MLB NU, Abdussalam Shohib dalam keterangannya.

Dia menambahkan, ada sejumlah nama calon ketua umum PBNU yang diusulkan di MLB NU. Calon-calon itu berasal dari beberapa Ketua PWNU dan kader NU. “Nama-nama tidak disertakan dalam rilis karena demi etika dan marwah jamiyyah. Namun, nama-nama tersebut akan langsung disosialisakan kepada PWNU-PCNU se-Indonesia dan PCINU,” ucap pria yang akrab disapa Gus Salam itu.

Sebagai informasi, agenda Pra MLB NU berlangsung sejak Selasa, 17 Desember 2024 di Surabaya. Mereka mengagendakan silaturrahmi ke para kyai dan ulama NU di beberapa kota di Jatim pada 20-21 Desember 2024. Seperti Surabaya hingga Jombang.

Gus Yahya mengatakan meragukan kelompok yang mau menggelar MLB Nu tersebut. "Sampai sekarang kami masih belum yakin, ini beneran atau cuma iseng. Karena enggak ada hujan, enggak ada angin kok tiba-tiba MLB," kata Gus Yahya kepada awak media di Surabaya, Sabtu, 30 November 2024.

Dia menyatakan bahwa MLB NU bukan aspirasi Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang NU se-Indonesia. Karenanya, MLB NU dinilai hanya mengganggu integritas PBNU. "MLB itu yang melaksanakan siapa? aspirasinya siapa? Pengurus Wilayah seluruh Indonesia jelas tidak mau karena tidak ingin diganggu,” kata Gus Yahya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus