Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Rhoma Irama: Jangan Golput Agar DPR Tak Diduduki Orang Munafik

Rhoma Irama beranggapan, kalau orang beriman golput, maka kursi-kursi di DPR akan diduduki oleh orang-orang munafik.

27 Februari 2019 | 04.00 WIB

Musisi dangdut Rhoma Irama bersama Soneta beraksi saat tampil pada hari kedua Synchronize Fest 2018 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu, 6 Oktober 2018.  ANTARA
Perbesar
Musisi dangdut Rhoma Irama bersama Soneta beraksi saat tampil pada hari kedua Synchronize Fest 2018 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu, 6 Oktober 2018. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Temanggung Rhoma Irama meminta umat Islam tidak melakukan golput pada Pemilu 2019 yang digelar 17 April mendatang. Alasannya golput itu akan merugikan diri sendiri dan umat. "Umat beriman dan orang baik jangan golput. Karena kalau orang beriman golput, maka kursi-kursi DPR akan diduduki oleh orang-orang munafik," kata Rhoma di Temanggung, Jawa Tengah, Selasa, 26 Februari 2019.

Baca: Mengapa Rhoma Irama Pilih Bawa Gerbong Idaman ke PAN?

Musikus yang kerap dijuluki Raja Dandut itu hadir di Temanggung untuk mengikuti tabligh akbar di Lapangan Maron, Sidorejo. Rhoma mengatakan, rakyat Indonesia harus mentaati undang-undang. Sebab suka tidak suka, undang-undang itu dibuat oleh wakil rakyat yang duduk di parlemen.

Rhoma menyerukan kepada peserta tabligh akbar agar dalam Pemilu nanti tidak memilih seseorang berdasarkan transaksional. Sebab, ia menilai, barang siapa memilih seseorang berdasarkan pemberian tanpa menilai kompetensi orang itu maka hal itu sebagai proses suap-menyuap.

"Artinya membenarkan yang salah, karena ada pemberian maka ada yang tidak benar kita benarkan, yang salah kita benarkan itu adalah suap-menyuap,” katanya.

Baca: Gandeng Rhoma Irama, Zulkifli Hasan Kampanye PAN Keliling Jatim

Rhoma Irama berharap, berbeda dalam pilihan tidak dijadikan alasan untuk saling bermusuhan. "Cukup Allah yang akan menghakimi kebenaran dan kesalahan kita. Kita tidak berhak antipati terhadap pilihan orang lain," ujarnya. “Mari berbeda pilihan, mari berbeda warna, tetapi tetap menjaga ukuwah islamiyah, menjaga kerukunan antarumat beragama, menjaga persatuan dan kesatuan nasional sehingga pemilu yang bermartabat, damai, dan aman bisa tercapai,” katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus