Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Risma Menjelang Pilkada Jatim 2024: Peluang Persaingan hingga Selepas Jabatan Menteri Sosial

PDIP telah menyusun tim pemenangan untuk pasangan Risma-Gus Hans

10 September 2024 | 09.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bakal Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (baju putih) saat tiba di Kantor KPU Jatim di Surabaya, Kamis malam 29 Agustus 2024. ANTARA/Faizal Falakki

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP telah menyusun tim pemenangan untuk pasangan bakal calon gubernur dan wakilnya, Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta atau Risma-Gus Hans di Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur atau Pilkada Jatim 2024. PDIP telah mengajak tokoh-tokoh masyarakat dari Jawa Timur untuk memperkuat dukungan terhadap Risma-Gus Hans.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PDIP memastikan susunan lengkap Tim Pemenangan Risma-Gus Hans akan segera diumumkan dalam waktu dekat, karena saat ini nama-nama tokoh yang telah masuk sedang dihubungi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Dianggap Masih Sulit Bersaing

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Airlangga Suko Widodo mengatakan Tri Rismaharini dan Luluk Nur Hamidah masih sulit bersaing dengan Khofifah Indar Parawansa di Pilkada Jatim 2024. Menurut dia, jika secara head to head pendukung Khofifah masih unggul dari Risma maupun Luluk, salah satunya punya latar belakang sebagai warga Nahdlatul Ulama.

"Dia punya simpatisan dari Nadhlatul Ulama itu utama karena latar belakangnya Ketua Muslimat NU juga. Selain itu dia punya pengalaman lima tahun dan keaktualan gagasannya masih unggul," kata Suko, Senin, 9 September 2024, dikutip Antara. "Kalau lihat dari tipologi mayoritas Jawa Timur kan ada di perdesaan, jadi semacam paternalistik dan kebanyakan dipegang Khofifah."

2. Rumah Aspirasi Risma dan Gus Hans

Risma dan pasangannya Gus Hans telah meresmikan rumah aspirasi di Jalan Gayungsari Barat, Surabaya, Sabtu, 7 September 2024. Rumah aspirasi itu, akan menjadi posko pemenangan pasangan Risma-Gus Hans di Surabaya Raya. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto mengatakan, ada sejumlah nama yang masuk dalam tim pemenangan itu di antaranya adalah  Azwar Anas sebagai dewan pengarah, Eri Cahyadi, Fandi Akhmad Yani dan Nur Arifin.

"Nanti diumumkan sendiri sama Bu Risma dan Gus Hans," kata Hasto, di Kantor DPD PDIP Jatim, Sabtu, 7 September 2024.

3. Mundur dari Jabatan Menteri Sosial

Risma telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Sosial, setelah menyelesaikan pendaftarannya di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur bersama Gus Hans.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan sudah menandatangani surat pengunduran diri politikus PDIP itu. “Sudah, sudah mengajukan pengunduran diri dan sudah saya tandatangani pengunduran dirinya,” kata Jokowi setelah mengunjungi Pasar Soponyono, Surabaya, Jumat, 6 September 2024, dikutip dari video Sekretariat Presiden..

4. Pengganti Risma di Kementerian Sosial

Politikus PDIP Chico Hakim menyatakan, pihaknya mengikuti keputusan Jokowi terkait pengganti jabatan Risma yang mengundurkan diri sebagai Menteri Sosial. "Kita tunggu saja sikap dari Presiden Jokowi, siapa yang akan menggantikan Bu Risma. Kita juga enggak terlalu pusing terkait hal itu," kata Chico Hakim, Jumat, 6 September 2024, dikutip dari Antara.

Chico menegaskan menunjuk atau memberhentikan menteri adalah hak prerogatif dari presiden dan tentunya diatur dalam undang-undang.

5. Potensi Tanpa Reshuffle

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Andalas Asrinaldi memandang tidak akan ada reshuffle atau perombakan kabinet untuk menggantikan Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. “Saya pikir reshuffle ini tidak mungkin lagi. Barangkali ada pelaksana tugas menteri itu secara interim ya,” kata Asrinaldi, Jumat, 6 September 2024, dikutip dari Antara.

Menurut dia, waktu yang menyisakan kurang lebih satu bulan hingga serah terima jabatan Presiden RI pada 20 Oktober dianggap kurang cukup bagi pengganti Risma maupun Pramono. “Percuma saja diganti yang baru, dibiarkan kosong saja, tetapi pelaksana tugasnya ada karena jabatan menteri itu kan tidak terlalu teknis, karena sifatnya kebijakan,” ucapnya.

RADEN PUTRI ALPADILLAH GINANJAR | ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus