Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

RSUP Dr Kariadi Bantah Tawarkan Posisi Dokter dengan Syarat Khusus pada Guru Besar FK Undip

RSUP Dr Kariadi menyatakan tidak menawarkan posisi dokter spesialis bedah saraf, maupun syarat khusus untuk lowongan tersebut.

6 Juli 2024 | 13.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar
RSUP. Dr. Kariadi Semarang. rskariadi.co.id

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi di Semarang membantah pernyataan Guru Besar Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip), Zainal Muttaqin, mengenai tawaran untuk kembali bertugas sebagai dokter spesialis bedah saraf. Koordinator Hukum, Humas, Organisasi, dan Pemasaran RSUP dr Kariadi, Vivi Vira Viridianti, mengatakan institusinya juga tidak pernah menawarkan syarat untuk tidak mengkritik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai ganti lowongan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Klaim beliau (Zainal) sangat tidak mendasar dan menjurus pada fitnah,” ucap Vivi dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan kepada Tempo, Sabtu, 6 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Zainal sebelumnya mengaku diberhentikan dari posisi dokter spesialis bedah saraf RSUP dr Kariadi, sejak 5 April 2023. Dia sebelumnya berstatus dokter mitra yang kontraknya diperbaharui setiap tiga tahun. Kontrak terakhir Zainal diteken pada 16 Maret 2021.

Profesor berusia 65 tahun itu menduga dirinya dicopot oleh manajemen karena kerap mengkritik kebijakan Kemenkes, misalnya soal anggaran kesehatan, data genetik, serta izin praktik dokter asing. Zainal sempat dipanggil oleh direksi rumah sakit tersebut pada 27 Maret 2023; kemudian oleh Komite Etik RSUP dr Kariadi pada 1 April 2023; bahkan oleh perwakilan Direktorat Jenderal Layanan Kesehatan Kemenkes yang datang ke Semarang, beberapa hari setelahnya.

Masih menjadi pendidik dokter junior, Zainal juga mengaku sempat ditawari untuk kembali mengambil lowongan tersebut. Namun tawaran itu dia tolak. "Karena disertai dengan syarat tak boleh kritik Kemenkes, langsung saya tolak," katanya pada Jumat, 5 Juli lalu.

Klaim Zainal soal tawaran baru itu dibantah oleh manajemen RSUP dr Kariadi. Vivi memastikan kebutuhan dokter bedah saraf untuk pelayanan, pendidikan, dan penelitian di RS Kariadi saat ini sudah terpenuhi dengan baik. Dari analisa beban kerja, dia mengklaim komitmen rumah sakit ihwal standar layanan medis dan pendidikan masih terjaga.

“RS Kariadi belum ada rencana untuk membuka peluang menerima dokter bedah saraf baru,” tutur Vivi.

Meski begitu, dia menyebut manajemen terus memantau kebutuhan tenaga medis, dan siap mengambil langkah tertentu jika diperlukan di masa depan. Sampai saat itu, belum ada pembukaan lowongan dokter bedah saraf baru di RSUP dr Kariadi.

Yohanes Paskalis

Yohanes Paskalis

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus