Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Saat Jazilul Fawaid Soroti Pembentukan Pansus PKB dan Wacana Muktamar Luar Biasa NU

Wakil Ketua Umum PKB buka suara soal pembentukan pansus PKB dan menilai Sekjen PBNU tak paham konstitusi.

1 Agustus 2024 | 09.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid buka suara soal pembentukan panitia khusus atau pansus PKB untuk mengembalikan partai politik itu ke Nahdlatul Ulama (NU) seperti dilontarkan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar NU atau PBNU Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul.

"Kisruh yang disampaikan oleh Gus Ipul itu menunjukkan tidak paham konstitusi, tidak paham tata kelola organisasi, bahkan enggak paham tata krama," kata Gus Jazil, sapaan akrabnya, dalam keterangan yang diterima di Jakarta pada Selasa, 30 Juli 2024.

Dia menilai upaya intervensi PBNU untuk mengembalikan PKB ke NU merupakan tindakan batil yang mengambil alih hak yang bukan semestinya.

"Jadi disayangkan organisasi yang didasari keulamaan ternyata tidak menunjukkan etika keulamaan. Mau nyerobot, mau ambil alih, mau ngambil sesuatu yang bukan haknya, itu pantang bagi ulama. Itu adalah tindakan yang batil," ujarnya.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI itu juga menegaskan PKB adalah partai politik berdaulat dan bukan badan otonom di bawah naungan NU.

"PKB berdaulat menjalankan Undang-Undang Partai Politik, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011, sedangkan NU berjalan dengan Undang-Undang Ormas (Organisasi Kemasyarakatan). Jadi kamarnya berbeda," ucapnya.

Namun dia menampik soal anggapan elite PKB yang ahistoris dengan PBNU. Dari awal, kata dia, PKB menyadari hubungan historis antara PKB dan NU. “Dan kami tidak pernah mempermasalahkan jika PBNU posisinya berjarak dengan seluruh partai politik, termasuk PKB," tuturnya.

Tanggapan Jazilul Soal Wacana Muktamar Luar Biasa PBNU

Gus Jazil mengaku baru mendengar kabar mengenai wacana Muktamar Luar Biasa (MLB) NU. Dia menegaskan PKB tidak akan ikut campur soal MLB yang menjadi urusan warga NU.

"Yang jelas PKB tidak ikut-ikut urusan MLB PBNU, kalau ada silakan saja NU atau masyarakat NU yang melaksanakan, enggak ada hubungan sama PKB," ujar dia.

Meski ada kader PKB yang juga anggota PBNU, dia menekankan partainya akan menghormati dan tidak mengintervensi PBNU apabila ingin menyelenggarakan MLB.

"PKB tidak akan lakukan intervensi apa yang menjadi kedaulatan dari PBNU, kalau ada kadernya, jemaahnya yang mau MLB, kami juga enggak akan menghalang-halangi. Kami juga tidak akan mendukung, posisi kami menghormati dinamika itu," kata dia.

Sebelumnya, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf mengatakan saat ini pihaknya sedang mendiskusikan untuk membentuk semacam panitia khusus (pansus) untuk mengembalikan PKB ke NU. Gus Ipul berpendapat pemilik sah partai politik yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar atau Cak Imin itu adalah NU.

Dia menilai para elite PKB banyak membuat pernyataan yang melenceng dari fatsun awal berdirinya PKB. Bahkan dia menduga ada upaya yang nyata dan sistematis oleh elite PKB guna menjauhkan PKB dari struktural NU.

"Langkah ini setelah melihat pernyataan elite PKB yang ahistoris. Ada tanda-tanda mereka akan membawa lari dari sejarah berdirinya PKB," kata Gus Ipul pada Jumat, 26 Juli lalu.

Pilihan editor: Tanggapan Airlangga Soal Permintaan PKS Masuk Pemerintahan Prabowo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus