Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB Hasanuddin Wahid tidak memenuhi undangan tim panel Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang dijadwalkan hari ini, Senin, 5 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Muhammad Cholil Nafis, mengatakan Hasanuddin Wahid dijadwalkan diundang pukul 12.30 WIB. Namun, hingga pukul 14.30 WIB tidak ada konfirmasi atas kehadiran atau ketidakhadirannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Padahal sangat diperlukan hadirnya beliau tentu, yang pertama silaturahim. Namanya juga sama-sama warga NU kemudian diundang oleh PBNU secara resmi,” kata Cholil dalam konferensi pers di Gedung PBNU, Senin, 5 Agustus 2024.
Kedua, kata Cholil, kehadiran Wahid sangat diperlukan bagi PBNU untuk mengkaji hubungan antara PKB dan PBNU. Namun, tim panel yang menunggu di lantai 3 Gedung PBNU tidak mendapat kabar apapun dari Sekjen PKB itu.
“Untuk informasi sampai hari ini, sampai saat ini, belum ada informasi datang atau tidaknya tapi minggu lalu surat baik via WhatsApp maupun diantar langsung sudah kita lakukan ke kantor Dewan Pimpinan Pusat PKB,” kata Cholil.
Cholil mengatakan tim panel PBNU akan mengirim kembali undangan silaturahmi kepada Hasanuddin Wahid.
Hasanuddin Wahid belum merespons pesan konfirmasi Tempo ihwal ketidakhadirannya ke PBNU.
Sebelumnya, PBNU telah mengundang bekas Sekjen PKB Muhammad Lukman Edy. Edy memenuhi panggilan Panitia Khusus Tim Lima atau Pandus PKB yang dibentuk PBNU buntut perseteruan terbaru PBNU dan PKB. “(Bawa dokumen) macam-macam. Ada Anggaran Dasar/Rumah Tangga,” kata Edy di lobi Gedung PBNU, 31 Juli 2024.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf berseteru dengan Ketua Umum PKB pimpinan Muhaimin Iskandar. Keduanya berselisih setelah Cak Imin, sapaan Muhaimin, menginisiasi panel khusus penyelenggaran haji atau pansus haji di DPR RI. Pansus ini akan menyelidiki Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas karena dugaan penyelewengan kuota haji.
Gus Yahya berang dengan adanya Pansus Haji dan mempertanyakan urgensi pembentukan pansus tersebut. Gus Yahya merupakan kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
"Ini yang kemudian menimbulkan pertanyaan kepada kami, Pansus Haji kemudian menyerang NU. Jangan-jangan ini masalah pribadi gara-gara menterinya adik saya, misalkan. Jangan-jangan karena dia sebetulnya yang diincar PBNU, ketua umumnya kebetulan saya, menterinya adik saya, lalu diincar karena masalah-masalah pribadi begini," kata Yahya kepada wartawan seusai rapat pleno PBNU di Jakarta pada Ahad, 28 Juli 2024.
Pleno PBNU meminta agar hubungan PBNU dengan PKB dikaji ulang. Gus Yahya lantas membentuk tim pengkaji yang disebut Panitia Khusus PKB. Pansus tersebut dipimpin Wakil Rais Aam PBNU Anwar Iskandar dan Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni. Pansus akan memanggil kader PKB dan mantan kader yang masih memiliki hubungan dengan PKB.
Pilihan Editor: Tanggapan Cak Imin soal Gus Yahya Sebut PKB sebagai Mobil Rusak