Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta-Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siradj tidak keberatan bila dicalonkan lagi menjadi ketua umum PBNU untuk ketiga kalinya pada Muktamar Desember 2021.
"Kalau diminta siap. Tidak ada batasan (AD/ART). Tidak ada masalah, Gus Dur juga tiga kali," kata Said saat berkunjung ke Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis, 7 Oktober 2021.
Untuk pelaksanaan muktamar tersebut, kata Said, NU sudah siap. Ia mengharapkan doa para sesepuh agar pelaksanaan muktamar berjalan dengan sukses. "Sudah siap, insya Allah. Kiai, para sesepuh doakan muktamar sukses, keren, bermartabat, berkualitas," ucap dia.
Said berujar sengaja berkunjung ke Lirboyo. Menurut Said, sebenarnya sudah lama ia ingin ke Pesantren Lirboyo. Namun karena ada pandemi, baru bisa terlaksana saat ini. Ia lalu mengenang saat menjadi santri di Pesantren Lirboyo pada 1968 hingga 1971. Saat itu, santrinya sekitar 2.500 orang.
"Alhamdulillah saya di sini (Lirboyo) 1968 sampai 1971 lalu pindah ke Krapyak, Yogyakarta, lalu Makkah al-Mukarramah tahun 1980 sampai 1994. Pulang membawa anak empat," kata Said yang ikut serta dalam pengajian Kamis Legi di Aula Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo.
Said sempat ziarah ke makam para pengasuh Pesantren Lirboyo di dalam kawasan pondok. Setelah dari Pesantren Lirboyo, rombongan Said Aqil melanjutkan perjalanan ke Pondok Pesantren Al Falah, Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.
Muktamar NU rencananya digelar di Lampung dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Kegiatan berlangsung secara daring dan luring. Pemilihan ketua tanfidziyah atau ketua umum akan dilakukan dengan metode one man one vote. Said Aqil Siradj tak keberatan bila diminta memimpin ormas Islam terbesar itu untuk periode ketiga.
Baca Juga: Muktamar NU, Momentum untuk Meninggalkan Politik Praktis
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini