Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

24 Tahun PKB, Pernah Hampir Punya Nama Nahdla Ummah, Ada pula Tim Lima, Siapa Saja Anggotanya?

Pada 23 Juli 1998, deklarasi parpol inisiasi Nahdlatul Ulama, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Gus Dur menginisiasi, ada pula tim lima, siapa?

25 Juli 2022 | 14.14 WIB

Logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Perbesar
Logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 23 Juli 1998, Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB didirikan dan dideklarasikan oleh para ulama besar Nahdlatul Ulama (NU), salah satunya Presiden Ketiga Republik Indonesia, K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Melansir pkb.id, kelahiran PKB tidak bisa dilepaskan dari momentum lengsernya Pemerintahan Orde Baru, Presiden Soeharto setelah 32 tahun berkuasa. Kala itu, para warga yang merupakan anggota Nahdlatul Ulama (NU) dari seluruh pelosok negeri melalui Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) mengusulkan untuk membentuk partai politik. Saat itu, sebanyak 39 gagasan mengenai nama parpol pun mencuat, dengan sebagian besar nama yang muncul adalah Nahdla Ummah, Kebangkitan Umat, dan Kebangkitan Bangsa.

Selain itu, PBNU juga menerima masukan mengenai lambang untuk parpol yang akan dibentuk. Unsur-unsur yang terbanyak diusulkan untuk lambang parpol adalah gambar bumi, bintang sembilan, dan warna hijau. Tak hanya itu, ide-ide segar pun lahir dari para anggota NU dari seluruh negeri, mulai dari bentuk dengan NU, visi dan misi, AD/ART, hingga nama-nama pengurus parpol.

Banyaknya ide yang masuk yang meyarankan untuk pembentukan partai politik melahirkan pelaksanaan Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU pada 3 Juni 1998. Forum ini menghasilkan keputusan untuk membentuk Tim Lima bertugas memenuhi aspirasi warga NU. Tim Lima beranggotakan KH M Dawam Anwar (Katib Aam PBNU), Dr KH Said Aqil Siroj, M.A. (Wakil Katib Aam PBNU), HM Rozy Munir,S.E., M.Sc. (Ketua PBNU), dan Ahmad Bagdja (Sekretaris Jenderal PBNU. Sementara ketua dari Tim Lima adalah diketuai KH Ma`ruf Amin (Rais Suriyah/Kordinator Harian PBNU).

Selain itu juga dibentuk Tim Asistensi yang diketuai oleh Arifin Djunaedi (Wakil Sekjen PBNU) dengan anggota H Muhyiddin Arubusman, H.M. Fachri Thaha Ma`ruf, Lc., Drs. H Abdul Aziz, M.A., Drs. H Andi Muarli Sunrawa, H.M. Nasihin Hasan, H Lukman Saifuddin, Drs. Amin Said Husni, dan Muhaimin Iskandar. Tim Asistensi bertugas membantu Tim Lima dalam mengiventarisasi dan merangkum usulan yang ingin membentuk parpol baru, dan membantu warga NU dalam melahirkan parpol baru yang dapat mewadahi aspirasi poitik warga NU.

Pada 22 Juni 1998 Tim Lima dan Tim Asistensi mengadakan rapat untuk mendefinisikan dan mengelaborasikan tugas-tugasnya. Pada 26 - 28 Juni 1998 Tim Lima dan Tim Asistensi mengadakan konsinyering di Villa La Citra Cipanas untuk menyusun rancangan awal pembentukan parpol. Akhirnya, melalui deklarasi yang berlangsung pada23 Juli 1998, PKB terbentuk dengan basis ahlussunah wal jamaah.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: Peluang Berkoalisi dengan PKB dan Gerindra, PKS: Masih Panjang Ceritanya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus