Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Gadjah Mada atau UGM menegaskan tidak akan mengistimewakan mahasiswa golongan tertentu untuk masuk kampus. Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM Gandes Retno Rahayu menampik isu SNBP tentang prioritas putra-putri daerah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kita ingin mencapai keberagaman di UGM sehingga tidak ada tujuan untuk (memprioritaskan) satu kota saja. Nilai-nilai tersebut akan diolah sedemikian rupa kemudian kita potong sesuai kuota yang tersedia," kata Gandes dikutip dari laman UGM, Selasa, 16 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
UGM sebagai salah satu kampus yang menjadi tujuan siswa-siswi untuk jenjang perguruan tinggi. Tahun ini, UGM mengalokasikan sekitar 10 ribu mahasiswa baru dari dua jalur seleksi yang dibuka.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM Wening Udasmoro mengatakan kampusnya berkomitmen untuk menciptakan keragaman dalam meningkatkan kualitas pendidikan. “Kualitas pendidikan itu akan menjadi lebih bermakna ketika kita memiliki subjek-subjek mahasiswa yang memiliki background budaya yang berbeda. Background di sini bukan hanya orang Jawa, Bali, Sumatera, dan sebagainya, tapi juga background budaya, agama, asal negara, itu lebih penting untuk memperkaya kualitas pendidikan kita," kata dia.
Sebab,menurut Wening, keberagaman akan mendorong proses belajar yang lebih komprehensif dan tidak terbatas pada ilmu pengetahuan saja, namun juga ilmu sosial dan budaya masyarakat. "Bagaimana mahasiswa kita bisa berinteraksi dengan masyarakat dari background yang berbeda," kata dia.
Jalur seleksi UGM
Secara umum, UGM membuka dua jenis seleksi, yaitu seleksi nasional dan mandiri. Seleksi nasional terdiri dari Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT). Sedangkan untuk seleksi mandiri terbagi menjadi program reguler dan International Undergraduate Program (IUP).
Bagi program reguler, jalur seleksi yang bisa diikuti adalah seleksi mandiri berdasarkan prestasi atau disebut Penelusuran Bibit Unggul (PBU) dan berbasis tes atau UM UGM Computer Based Test (CBT). Untuk seleksi mandiri PBU terbagi lagi menjadi tiga, yaitu bibit unggul yang berasal keluarga kurang mampu, bibit unggul dalam prestasi bersifat IPTEK ataupun minat dan bakat dan bibit unggul daerah afirmasi seperti daerah 3T dan daerah di mana UGM memiliki mitra dalam menerapkan Tri Darma perguruan tinggi.
Selain jalur reguler, UGM juga membuka kelas internasional atau IUP dalam tiga gelombang. Proses seleksi IUP cukup berbeda dengan reguler, karena setiap fakultas memiliki materinya masing-masing. Calon mahasiswa tidak hanya akan diuji kemampuan bahasa Inggrisnya saja, namun juga kognitif, potensi akademik, menulis essay, dan Leadership Group Discussion. Total terdapat 26 program studi dari 11 fakultas yang membuka kelas IUP ini.
Saat ini, calon mahasiswa sudah dapat mulai mengikuti proses seleksi nasional, yaitu SNBP hingga bulan Maret mendatang. Kemudian disusul dengan SNBT pada bulan April dan pelaksanaan UM UGM yang akan segera diinformasikan.
Adapun untuk kuota mahasiswa baru 2024, UGM menyediakan 30 persen untuk jalur SNBP, 30 persen dari jalur SNBT dan 40 persen dari jalur UM (PBU dan CBT). Jumlahnya sekitar 2.821 orang untuk SNBP dan SNBT serta 3.730 untuk UM. Untuk IUP, kuotanya sekitar 1.010 orang.
Pilihan Editor: Rincian Daya Tampung Mahasiswa Baru UGM 2024, Total Ada 93 Prodi