Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR Maria Yohana Esti Wijayati menanggapi kasus ratusan calon mahasiswa baru dari berbagai sekolah yang terancam tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. Menurut dia, insiden itu bukan salah pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tidak bisa menyalahkan pemerintah pusat bahwa ada keteledoran yang kami belum tahu karena apa," kata Maria saat ditemui di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Kamis, 6 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Maria mengatakan pemerintah sudah memberikan kesempatan kepada ratusan sekolah untuk memperpanjang proses finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) sebagai syarat pendaftaran siswa eligible pada SNBP tersebut. Pemerintah juga telah mengingatkan kepada sekolah yang belum merampungkan proses persyaratan itu sebelum ditutup.
Legislator dari fraksi PDIP itu mengatakan kasus tersebut menjadi evaluasi tersendiri di komisinya. Dia mengungkapkan masih mengusahakan agar pemerintah memberi kesempatan lagi kepada sekolah-sekolah yang belum memfinalisasi PDSS tersebut. "Kalau masih memungkinkan sebenarnya ayo dong buka lagi," ujarnya.
Namun, Maria menilai harapan para pelajar untuk melanjutkan pendidikan tinggi belum benar-benar tertutup imbas kejadian ini. Dia mengatakan bahwa para pelajar terdampak itu bisa mencoba mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru dengan jalur yang lain.
Teranyar, Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengumumkan kesempatan untuk finalisasi PDSS diperpanjang hingga besok, Jumat, 7 Februari 2025. Perpanjangan ini ditujukan kepada sekolah yang lalai dalam melakukan finalisasi hingga batas akhir pada 31 Januari 2025 sebagai syarat pendaftaran siswa eligible pada SNBP.
Berdasarkan data terbaru yang dipaparkan, hingga 6 Februari 2025, pukul 13.00 WIB, sejumlah 297 sekolah dari total 373 sekolah telah difasilitasi dan memberikan kesempatan kepada 9.438 siswa untuk mengikuti SNBP.
Panitia SNPMB memberikan kesempatan kepada 76 sekolah lainnya yang memenuhi kriteria tersebut untuk mengirimkan dokumen ke email [email protected], paling lambat pada 7 Februari 2025, pukul 15.00 WIB. “Bagi sekolah yang tidak memenuhi kriteria, Panitia SNPMB tidak dapat mengakomodasi finalisasi pengisian PDSS dengan mempertimbangkan faktor akuntabilitas, keberadilan, integritas, serta menghargai sekolah yang telah tertib dan berdisiplin dalam pengisian PDSS,” kata Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Panitia SNPMB 2025 Eduart Wolok, Kamis, 6 Februari 2025.
Hanin Marwah berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: PGSI Minta Kebijakan Penyetaraan untuk Guru Non-ASN Dibuka Lagi