Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Straits Times Lagi

Ketua dpr/mpr adam malik membantah berita the straits times dari reuter, "malik blasts at general". isinya, supaya jenderal-jenderal tertentu tak lagi bicara politik agar tak lebih mengeruhkan suasana. (nas)

28 Januari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DENGAN kepala berita yang hampir memenuhi lebar halaman depannya, harian The Straits Times Rabu 18 Januari lalu menulis: Malik Blasts At General (Malik Menghantam Para Jenderal). Isinya adalah ucapan Ketua DPR/MPR Adam Malik yang menyerukan supaya "jenderal-jenderal tertentu tak lagi bicara politik agar tak lebih mengeruhkan suasana." Berita yang berasal dari Reuter perwakilan Jakarta itu kemudian mengemukakan pernyataan Letjen (Pur.) Kemal Idris dan HR Dharsono waktu peringatan Tritura. Berita itu juga dikaitkan dengan laporan tentang meningkatnya kegiatan mahasiswa di beberapa kota. Merasa terkena lagi, Adam Malik membantah keras berita yang dimuat koran Sinapura itu. "Kapan saya bicara itu, saya sendiri tidak tahu. Wartawannya itu yang pintar membuat berita itu sendiri." Menurut Malik timbulnya pernyataan belakangan ini janganlah sampai menimbulkan tanggapan yang sebaliknya dari masyarakat. Ia meminta agar semua pihak bisa "menahan diri" dalam mengeluarkan pendapat. Malik lalu mengecam berita Strail. Times sebelumnya, yang mengesankan seolah-olah ada bentrokan di Surabaya dan Bandung. Harian resmi di Singapura itu juga menyebutkan Ny. Tien Soeharto tak berani ke Bandung karena takut didemonstrasi. "Itu nonsens," kata Malik. "Bisa jadi berita koran Singapura itu bermaksud agar Indonesia kacau dan Singapura senang dan mendapat keuntungan dari kekacauan itu." Seorang pejabat yang dihubungi TEMPO pekan lalu mendukung komentar Malik. "Koran Singapura itu akhir-akhir ini memang sering membuat berita yang bisa menimbulkan kesan bahwa Indonesia bukan tempat yang aman untuk investor asing," katanya. Pejabat itu juga merasa heran melihat berita yang dianggapnya "sensasionil" itu bisa beredar tanpa kena sensor. "Sedang koran dan majalah asing lainnya biasanya dicat hitam oleh pihak kejaksaan halal memuat hal-hal yang mereka anggap merugikan pemerintah" katanya. Harian Berita Yudha dalam tajuknys Jumat pekan lalu beranggapan berita dalam harian Singapura itu setidaknya punya "tendensi untuk menimbulkan image adanya pertentangan di antara para pemimpin Indonesia." Suara Karya dalam tajuknya hari itu menyatakan tersinggung, lebih-lebih karena The Straits Times adalah harian salah satu negara Asean." Mereka juga menyatakan kepercayaannya pada kantor berita Reler "merosot" untuk sementara. Lalu apa kata Reuter? Kepada TEMPO, Haryono dari perwakilan Reuter Jakarta beranggapan "kepala berita itu tidak cocok dengan isi beritanya." Tapi merasa tak enak juga mengingat sebelumnya adalah Reuter maka Hary yang menginterpiu sendiri Adam Malik - lalu menanyakan langsung pada Ketua DPR/MPR itu apa yang sebenarnya ia bantah. Menurut Haryono, Adam Malik ternyata bukan membantah isi berita itu. Tapi kepala beritanya yang oleh Malik dianggap "tak enak untuk orang sini, lebih-lebih dalam situasi seperti sekarang." Bagi Adam Malik bantahan seperti itu sungguh bukan untuk pertama kalinya. Maka, seperti kata seorang diplomat di Jakarta, "ada baiknya dia juga menahan diri untuk bicara banyak pada pers dalam keadaan seperti sekarang ini. Atau pers yang harus pandai-pandai menyaring ucapannya?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus