Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ditandai dengan penerimaan cinderamata, calon presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima deklarasi dukungan dari alumni sekolah Pangudi Luhur BerSATU. Cenderamata itu berupa sapu lidi yang diserahkan olah seorang wakil alumni, Kepra.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sapu ini buat bersih-bersih Pak, sapu semua itu koruptor," kata Kepra dalam acara deklarasi dukungan di Soehanna Hall, The Energy Building, SCBD, Jakarta, Rabu malam, 6 Februari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: Jokowi ke Alumni Pangudi Luhur: Kok Dukung Saya?
Sapu lidi itu juga bisa berfungsi lain selain "menyapu" para koruptor. Jika ada yang membangkang, ujarnya, Jokowi bisa menggunakan tongkat sapu lidi itu untuk memukul para koruptor. "Bisa dibalik, ujung yang lain untuk mentung," ujar dia.
Alumni PL BerSATU yang diklaim terdiri dari 50 angkatan mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi - Ma'ruf Amin. Perwakilan alumni, Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, Jokowi sosok presiden yang tidak egois dan tidak mementingkan popularitas.
Menurut Rosan, Jokowi berani mengambil keputusan yang tak secara langsung menguntungkan. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri yang juga merupakan Wakil Ketua Tim Kampanye Jokowi - Ma'ruf ini terutama mencontohkan pembangunan infrastruktur di luar Pulau Jawa semasa pemerintahan Jokowi.
"Kami belajar dari Bapak Presiden, kepentingan negara rakyat nomor satu, di atas kepentingan golongan," ujarnya.