Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Tim Unpad Usung Sensor Gelatin Babi dari Limbah Kulit Jeruk ke Pimnas 2024

Sensor memanfaatkan limbah kulit jeruk siam ini ditujukan tim mahasiswa Unpad untuk mengantisipasi pemalsuan makanan yang berbahan dasar gelatin babi.

19 September 2024 | 21.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Tim mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran (Unpad) menjajal pembuatan sensor untuk mendeteksi gelatin babi pada produk makanan. Mereka memanfaatkan buangan atau limbah kulit jeruk siam dan modifikasi elektroda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengembangan sensor itu dilakukan oleh tim yang beranggotakan Rafa Radithya Swara, Dea Hasna Tsary, Nazwa Alya Zahra, Biyas Aurora Nania Nevada, dan Elisabeth Nasya Dominika. Risetnya ditujukan untuk mengantisipasi banyaknya pemalsuan makanan yang berbahan dasar gelatin babi. “Seperti coklat, gummy, dan marshmallow, mengingat Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam,” kata Rafa lewat keterangan tertulis di laman Unpad, Rabu 18 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dibimbing dosen Irkham, tim membuat sensor gelatin babi berbasis immunosensor elektrokimia yang menawarkan sensitivitas, selektivitas, serta kecepatan dalam pendeteksian gelatin babi. Immunosensor elektrokimia itu dibuat dari elektroda yang telah dimodifikasi dengan nanopartikel serium oksida (CeO2), kemudian disintesis melalui metode green synthesis menggunakan ekstrak kulit jeruk siam.

Dengan cara itu, menurut tim, kemampuan nanopartikel CeO2 dalam mengikat biomolekul seperti anti-gelatin babi sebagai bioreseptor dan gelatin babi sebagai target analisis menjadi lebih maksimal. Karya ilmiah itu mereka usung ke ajang Pekan Ilmiah Nasional atau Pimnas ke-37 yang akan berlangsung di Universitas Airlangga (Unair) pada 14-19 Oktober 2024 lewat jalur Program Kreativitas Mahasiswa – Riset Eksakta (PKM-RE).

Dari hasil riset itu mereka berharap bisa meminimalisir risiko pemalsuan produk makanan di Indonesia. “Kami harap hasil riset kami dapat dikembangkan lebih jauh sehingga bermanfaat bagi masyarakat Indonesia,” kata Rafa.  

Sebelumnya, tim yang sama berhasil meraih juara ketiga pada kategori poster bidang riset/ teknologi Unpad Innovators Awards 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di acara BRIN Goes to Campus Unpad Creators & Innovators Expo 2024.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus