Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia atau TNI menyatakan telah memeriksa sejumlah prajurit militer yang terlibat dalam penyerangan Markas Polres Tarakan, Kalimantan Utara beberapa waktu lalu. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Hariyanto mengatakan pemeriksaan ini dilakukan oleh Polisi Militer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Para prajurit yang diduga terlibat telah diperiksa secara intensif oleh tim investigasi dari Polisi Militer," kata Hariyanto dalam pesan singkat saat dihubungi Tempo pada Senin, 3 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan instansinya akan menindak tegas anggota TNI yang terlibat penyerangan tersebut. Hariyanto mengungkapkan TNI akan memproses hukum para prajurit sesuai aturan militer. "Saat ini, TNI telah mengambil langkah tegas dengan melakukan proses hukum sesuai aturan yang berlaku," ucap dia.
Dia mengatakan bahwa TNI juga akan bertindak secara transparan pada kasus penyerangan Mapolres Tarakan itu. Hariyanto menyebutkan semua proses masih menggunakan regulasi peradilan militer.
"Proses hukum ini dilakukan secara transparan dan profesional, sesuai dengan ketentuan peradilan militer," kata Hariyanto.
Sebelumnya, puluhan personel TNI diduga mengeroyok anggota Kepolisian Resor Tarakan, Kalimantan Utara, pada Senin malam, 24 Februari 2025. Mereka menyerang kantor Polres yang mengakibatkan lima polisi luka-luka.
Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 23.00 WITA. Penyerangan oleh anggota TNI itu membuat meja, kaca, dan kursi di sekitar Polres Tarakan rusak. Anggota TNI membawa batu, kayu, dan besi saat menyerang.
Insiden itu berawal dari anggota TNI datang memakai truk hijau menuju Bank Mandiri di Jalan Yos Sudarso, Tarakan. Ada lebih dari 20 anggota TNI yang ikut dalam penyerangan tersebut. Mereka turun dari truk dan berjalan menuju Mako Polres Tarakan.
Tiba di Mako Polres Tarakan, anggota TNI ini langsung memukul polisi yang sedang berjaga. Mereka lalu merusak beberapa peralatan yang ada di tempat itu. Tak berselang lama, datang anggota polisi lain ke Polres Tarakan. Mereka juga turut menjadi korban akibat dikejar oleh anggota TNI itu.
Alif Ilham Fajriadi berkontribusi dalam pembuatan artikel ini.