Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi mengusulkan penerapan rezim paten dan hak kekayaan intelektual (HAKI) atas obat dan vaksin lebih fleksibel demi kemanusiaan.
Jokowi menyampaikannya dalam KTT Nonblok (Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Nonblok) yang diadakan virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Senin malam, 4 Mei 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Prioritas negara berkembang saat ini adalah akses yang berkeadilan dan tepat waktu terhadap obat-obatan dan vaksin Covid-19 dengan harga yang terjangkau," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan penjelasan Presien Jokowi setelah acara.
KTT Nonblok tadi malam berlangsung secara virtual dan diikuti 39 negara, bertepatan dengan Peringatan 65 Tahun Dasasila Bandung dan Perayaan 60 Tahun berdirinya Gerakan Nonblok.
Menurut Retno, usulan tersebut bentuk solidaritas politik yang diterjemahkan menjadi kerjasama konkrit dalam KTT Nonblok yang lebih berfokus pada penanggulangan Covid-19.
Dalam konferensi negara-negara berkembang tersebut, Presiden Jokowi juga menerangkan bahwa pandemi Covid-19 masih jauh dari usai. Maka Kepala Negara RI tersebut mengajak negara-negara Gerakan Nonblok bergerak cepat, cermat, dan strategis.
Jokowi pun mengajak semua negara-negara Nonblok memperkuat solidaritas politik.
"Karena hanya dengan bekerja sama, kita dapat memenangkan peperangan ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Presiden Jokowi mengajak negara anggota Gerakan Nonblok memfokuskan energi dan waktu sepenuhnya untuk menghadapi tantangan Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini