Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Terbuka (UT) meluncurkan dua program studi (prodi) baru yakni S1 Pendidikan Agama Islam (PAI)dan S2 Pendidikan Anak Usia Dini. Magister Pendidikan Anak Usia Dini merupakan program studi di bawah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UT.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Program studi itu terbagi menjadi lima bidang, yaitu Pengembangan Kurikulum dan pembelajaran, Perkembangan Anak, Manajemen, Analisis Kebijakan, dan Ke-Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Program studi itu juga menawarkan mata kuliah berbasis praktik yaitu pengasuhan yang menjadi kekhasan program studi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemudian terdapat dua mata kuliah unggulan, yaitu Difusi Inovasi Pendidikan berbasis konteks PJJ serta mendukung profil konsultan dan pengelola PAUD dan mata kuliah Studi Komparatif PAUD. Mata kuliah tersebut rencananya menghadirkan dosen mitra lintas negara serta memungkinkan mahasiswa asing mengikuti mata kuliah itu.
Selanjutnya, program sarjana PAI dibuka bagi calon mahasiswa guru dan non-guru. Program studi itu, memiliki empat profil lulusan, yaitu pendidik atau praktisi PAI, pembantu peneliti atau pengkaji bidang agama Islam, edupreneur pada bidang PAI, serta penggiat pembelajar sepanjang hayat.
“UT sebagai perguruan tinggi terbuka dan jarak jauh memiliki tanggung jawab sekaligus peluang untuk ikut berpartisipasi meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) di Tanah Air,” ujar Rektor UT Ojat Darojat, di Tangerang, Selasa, 16 Januari 2024.
Caranya, kata dia, dengan memberikan kesempatan kepada generasi muda yang ingin mengembangkan kualifikasi dan kualitasnya sebagai sarjana dan magister pendidikan pada bidang keahliannya masing-masing.
Dia menambahkan saat ini UT memberikan layanan kepada sebanyak 525.360 mahasiswa aktif yang tersebar di 34 provinsi dan lebih dari 50 negara.
“Ini merupakan sebagai bagian dalam menggelorakan semangat belajar sepanjang hayat bagi semua penduduk Indonesia, terlebih yang masuk dalam usia pendidikan tinggi,” kata dia.