Wabah global sopir taksi

PENYAKIT sopir taksi ada yang lumayan aneh. Dia sering sigap menemukan alamat calon penumpang yang mengontak lewat telepon. Tapi begitu orang naik, sopir tadi seakan terserang pikun alias lupa alamat yang dituju -- lalu membawa penumpangnya berputar- putar. Ya, argo kan jalan terus dan, kabarnya, hal ini merupakan wabah global. Namun, di Australia keadaannya agak parah ketimbang wabah pikun-kambuhan. Sebab ternyata ada ganjalan lain, yakni faktor bahasa. Menurut laporan kantor berita Reuters, pekan lampau, statistik resmi pemerintah negara bagian New South Wales menunjukkan: dari 18.000 pengemudi di Sydney tidak sampai separuh yang pacak berbahasa Inggris. Yang tahu persis lekuk- liku jalan di sana hanya 61%. "Keadaan ini sungguh memprihatinkan," kata Menteri Perhubungan Bruce Baird. "Kalau orang tidak mengenal lorong- lorong kota, lebih baik jangan menjadi sopir taksi," ujar Baird. Kini tiap pengemudi taksi -- sebelum memasuki program pelatihan -- diwajibkan mengikuti tes bahasa Inggris lebih dahulu. Sejauh ini pihak pemerintah setempat mengaku belum merinci berapa jumlah sopir taksi yang berasal dari luar Benua Kanguru itu, kecuali memperkirakannya lumayan juga, karena sopir-sopir itu umumnya terdiri dari kaum imigran.