Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi disingkat Kemdikbudristek meluncurkan empat program kebijakan pendidikan “Merdeka Belajar”, termasuk ANBK.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK sebagai pengganti Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK. Penyelenggaraan ANBK telah diterapkan di sejumlah sekolah dasar sejak Senin, 15 November 2021.
Perbedaan ANBK dengan UNBK
Mengutip laman pusmendik.kemdikbud.go.id, program Merdeka Belajar bertujuan untuk mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik. Untuk itu, Kemdikbud Ristek menerapkan ANBK pada 2021. Asesmen Nasional ini tak hanya dirancang sebagai pengganti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional. Tetapi juga sebagai penanda perubahan paradigma tentang evaluasi pendidikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari laman anbk.kemdikbud.go.id, Asesmen Nasional merupakan program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kemdikbud Ristek untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.
Asesmen Nasional terdiri dari tiga instrumen, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
AKM berfungsi untuk mengukur literasi membaca dan literasi matematika atau numerasi murid. Survei Karakter untuk mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter murid, sedangkan Survei Lingkungan Belajar berfungsi mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat satuan pendidikan.
Sementara UNBK atau disebut juga Computer Based Test (CBT), sebagaimana dikutip dari laman unbk.kemdikbud.go.id, adalah sistem pelaksanaan ujian nasional menggunakan komputer sebagai media ujian.
UNBK pertama kali dilaksanakan pada 2014 secara online dan terbatas di SMP Indonesia Singapura dan SMP Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Penggunaan komputer untuk ujian ini mendorong peningkatan literasi siswa terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi atau TIK.
Sementara itu, Mendikbudristek, Nadiem Makarim mengatakan, perubahan mendasar pada Asesmen Nasional dibandingkan dengan Ujian Nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu.
Tetapi sistem pendidikan dievaluasi dan dipetakan berupa input, proses, dan hasil. Potret layanan dan kinerja setiap sekolah dari hasil Asesmen Nasional ini kemudian menjadi refleksi capaian pendidikan secara nasional.
“Untuk kita bersama-sama melakukan refleksi mempercepat perbaikan mutu pendidikan Indonesia,” ucap Nadiem saat Webinar Koordinasi Asesmen Nasional untuk ANBK di Jakarta pada Selasa, 6 Oktober 2020 lalu.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga : Komplit Mengenal Apa Itu ANBK
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.