Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Waspada, BNPB Prediksi Sepanjang 2018 Terjadi 2.000 Bencana

Sutopo mengatakan, bencana ini dipengaruhi juga oleh kondisi lingkungan yang sudah masuk darurat ekologis.

22 Desember 2017 | 00.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi banjir. ANTARA/Wahyu Putro A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi sepanjang tahun 2018, wilayah Indonesia akan mengalami sekitar 2.000 kejadian bencana. Bencana itu diperkirakan akan didominasi oleh bencana hidrometeorologi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Akan ada sekitar 2.000 kejadian bencana yang 90 persen merupakan bencana hidrometeorologi," kata Kepala Pusat dan Informasi Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Kantor BNBP pada Kamis, 21 Desember 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Sutopo, tren tersebut serupa dengan tren bencana yang terjadi tahun ini, yaitu bencana hidrometeorologi. Sedangkan besaran dari banjir dan longsor yang terjadi akan bergantung dari intesitas hujan.

Sutopo mengatakan, hal ini dipengaruhi juga oleh kondisi lingkungan yang sudah masuk darurat ekologis berupa kerusakan lingkungan, degradasi hutan, Daerah Aliran Sungai (DAS) kritis, tingginya kerentanan dan lainnya.

Bencana hidrometeorologi ini diperkirakan berlangsung selama musim penghujan, yaitu November 2017 hingga April 2018. Dengan puncak kejadian bencana pada Januari hingga Februari 2018. “Longsor yang paling mematikan. Dalam artian bencana yang akan banyak menimbulkan korban jiwa,” kata Sutopo.

BNPB mencatat sejak 2014, longsor menjadi bencana yang paling banyak menelan korban jiwa. Hingga 19 Desember 2017, tercatat 156 orang tewas, 165 luka-luka, dan 51.201 jiwa mengungsi serta terdampak bencana itu.

Sutopo mengatakan hal tersebut terjadi karena jutaan masyarakat Indonesia tinggal di daerah yang rawan sedang hingga rawan tinggi longsor. Sedangkan kemampuan mitigasi masyarakat masih sangat minim.

Menurut Sutopo, persoalan tersebut dikarenakan tidak adanya kemampuan atau kemauan dari masyarakat untuk relokasi ke tempat yang lebih aman dan memilih tinggal di lokasi rawan. Implementasi tata ruang juga masih sangat lemah dalam melindungi masyarakat untuk tidak tinggal didaerah yang rawan longsor.

Selain longsor, BNPB meminta masyarakat mewaspadai banjir pada 2018. Banjir diprediksi masih akan banyak terjadi di daerah-daerah rawan banjir. Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) juga diprediksi masih akan terjadi.

Antisipasi BNPB terhadap Karhutla akan dilakukan lebih intensif di Sumatera Selatan untuk menyukseskan Asian Games 2018 yang rencananya akan diselenggarakan pada 18 Agustus 2018 hingga 2 September 2018. Sumatera Selatan dinilai rawan karhutla, karena Agustus hingga September adalah puncak musim kemarau.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus