Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angka

”Cool, Calm, Dangerous”

24 November 2002 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setujukah Anda bila Amrozi diperiksa psikiater, setelah dia tampil tanpa beban dan penuh canda saat diwawancarai Kepala Kepolisian RI, Da'i Bachtiar?
(15 - 22 November 2002)
Ya
58,7%724
Tidak
38,7%477
Tidak tahu
2,6%33
Total100%1.234

SEJUMLAH pihak meragukan kesehatan jiwa Amrozi. Sehatkah ia? Tidakkah ia mengalami depresi? Dua pekan lalu, saat diwawancarai Kepala Kepolisian RI Da’i Bachtiar, tersangka kasus pengeboman Bali ini tampil cool, bahkan penuh canda. Padahal, bom di Bali menelan nyawa hampir 200 orang. Nyatanya, Amrozi tidak mengalami stres, depresi, atau gangguan jiwa lainnya. Itu kesimpulan polisi setelah melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap putra pasangan Tariyem dan Nur Hasyim ini.

”Amrozi berada dalam kondisi yang stabil, jawaban-jawaban atas pertanyaan saya pun sangat runtut,” kata Ajun Komisaris Besar Polisi Hasyim Abdullah, Kepala Dinas Psikologi Kepolisian Daerah Bali, yang memeriksa Amrozi dua pekan lalu. Dalam pemeriksaan itu, pengacara Amrozi, Suyanto dan Ma’ruf, ikut menunggui. Yang menarik, saat diperiksa, ketika satu pertanyaan dilontarkan, Amrozi bicara panjang lebar.

Dengan kondisi seperti itu, polisi makin bersemangat mengorek keterangan. Kalimat demi kalimat pun meluncur dari arek Tenggulun, Lamongan, Jawa Timur itu. Salah satunya, ia menyebut adanya pengalihan sasaran pengeboman: dari Konsulat Jenderal Amerika Serikat di kawasan Renon, Bali, dialihkan ke Paddy’s Cafe dan Sari Club, di Legian, Kuta, Bali. Aktor di balik pengalihan sasaran ini adalah Imam Samudra alias Kudama.

Sikap tanggap polisi segera memeriksa kejiwaan Amrozi patut dipuji. Upaya itu bisa memangkas dugaan adanya rekayasa dalam pemeriksaan dirinya. Acara pemeriksaan kejiwaan seperti ini senapas dengan suara mayoritas responden jajak pendapat www.tempointeraktif.com. Sebanyak 58,7 persen dari total 1.234 responden setuju jika Amrozi diperiksa psikiater—dalam praktek, diperiksa psikolog—setelah dia tampil tanpa beban dan penuh canda saat diwawancarai Da’i Bachtiar. Adapun yang tidak setuju ada 38,7 persen responden.


Jajak Pendapat Pekan Depan: Tim investigasi kasus bom di Bali makin bertabur pujian. Setelah menciduk dan mengubek keterangan dari Amrozi, mereka berhasil mencokok Imam Samudra alias Kudama alias Abdul Aziz, Kamis petang pekan lalu. Sosok yang disebut polisi sebagai otak di balik pengeboman di Bali ini dibekuk tanpa perlawanan di Pelabuhan Merak, Banten.

”Mudah-mudahan ini bisa mengungkap lebih banyak lagi kasus pengeboman di Indonesia,” ujar Da’i Bachtiar. Harapan itu tak muluk-muluk. Sebab, nama Samudra disebut-sebut berkait dengan sejumlah peledakan di negeri ini, seperti pada malam Natal 2000, dan Atrium Senen, Jakarta, pada tahun yang sama. Kini polisi terus menggali pengakuan Samudra.

Ditangkapnya Samudra jelas meruapkan harapan dalam pembongkaran kasus bom di Bali. Siapa tahu, warga Lopang Gede, Serang, Banten ini juga akan nyerocos seperti Amrozi. Dari sinilah, sebuah pertanyaan besar pantas dilontarkan, ”Apakah penangkapan Imam Samudra akan mengungkap tuntas kasus bom di Bali?” Apa pun jawaban Anda, suarakan lewat www.tempointeraktif.com.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum