Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Etalase

<font color=#6600FF>Mata-Telinga</font> Bandara

27 September 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Radar Bandara Internasional Soekarno-Hatta mati sekitar sete­ngah jam pada akhir Agustus lalu. Penerbangan di bandara terganggu. Sembilan pesawat harus berputar-putar di udara sebelum kerusakan diatasi. Pemerintah pun merencanakan penggantian radar yang dibeli pada 1996 itu.

Aneka jenis radar tersedia di pasar. Di antaranya:

Accipiter
Accipiter Radar Technologies Inc. (ARTI) memproduksi sistem radar pengawasan yang mampu memberikan data aktual dan jangka panjang untuk pengumpulan data historis. Accipiter saat ini digunakan di sejumlah pangkalan angkatan laut AS, korps marinir, dan angkatan udara di lapangan terbang dan bandara komersial utama seperti Seattle-Tacoma International Airport, Chicago O’Hare, dan New York JFK.

Eldis
Radar pengawasan terbaru dari Eldis, RL-2000, mampu mendeteksi hingga 60 nautical miles atau 111,12 kilometer. Daya jangkau dapat diperluas dengan radar sekunder dengan teknologi monopulse surveillance secondary radar (MSSR-1). Kekuatan frekuensi pancar 2,7 hingga 2,9 gigahertz. Bisa melaporkan kondisi cuaca aktual di udara. Sistem remote control memungkinkan operasi tanpa pengawasan. Perusahaan yang didirikan 1991 ini memiliki klien di wilayah Asia dan Afrika.

Indra
Radar pengawasan ini beroperasi 24 jam sehari, 365 hari setahun, serta membuat pelaporan dan data pengawasan untuk sistem lalu lintas udara. Jarak pantau radar hingga 60 nautical mile atau sekitar 111,12 kilometer dengan tingkat perputaran 15 kali per menit. Kekuatan frekuensi pancar 2,7 hingga 2,9 gigahertz. Dibuat perusahaan Spanyol, radar digunakan di beberapa negara, seperti Cina, India, Mongolia, Indonesia, Pakistan, serta negara di kawasan Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin.

Raytheon
Perusahaan berusia 88 tahun asal Cambridge, Amerika Serikat, Raytheon, memproduksi FAA‘s ASR-11 DASR. Dilengkapi teknologi radar primer yang mampu melacak sinyal radio, desain pesawat, dan cuaca dengan jangkauan 60 mil. Radar sekunder dengan monopulse secondary surveillance radar mampu bekerja dengan jangkauan 120 mil. Sistem tersebut memenuhi syarat lembaga pengawas penerbangan seperti FAA dan ICAO. Radar dirancang untuk operasi tanpa perawatan dan dapat sepenuhnya dikendalikan dan dipantau dari berbagai lokasi. Radar primer Raytheon dipakai lebih dari 15 negara dan radar sekunder terjual lebih dari 220 buah.

10 Bandara penerima World Airport Awards tahun 2010*

  • 1. Singapore Changi International Airport, Singapura
  • 2. Incheon International Airport, Seoul, Korea Selatan
  • 3. Hong Kong International Airport, Hong Kong
  • 4. Munich Franz Josef Strauss Airport, Jerman
  • 5. Kuala Lumpur International Airport, Sepang, Malaysia
  • 6. Zurich Airport, Swiss
  • 7. Amsterdam Airport Schiphol, Belanda
  • 8. Beijing Capital International Airport, Cina
  • 9. Auckland Airport, Selandia Baru
  • 10. Suvarnabhumi Bangkok Airport, Thailand

    *Survei Skytrax

  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    >
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum