Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penggagas Islam transformatif di Indonesia dan pendiri Al-Maun Institute ini meninggal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, Jumat malam pekan lalu. Ia menderita komplikasi diabetes dan jantung. Pria yang lahir di Lamongan, Jawa Timur, pada 8 Agustus 1947 ini menempuh pendidikan di Jurusan Antropologi University of Illinois, Urbana-Champaign, Amerika Serikat, dan lulus pada 1999. Pernah menjabat Kepala Badan Peneliti dan Pengembangan Departemen Agama, ia kemudian aktif sebagai politikus, bermula dari Partai Amanat Nasional, sebelum menyeberang ke Partai Kebangkitan Bangsa. Ia meninggalkan seorang istri dan dua anak.
Abdul Madjid
Tokoh Partai Nasional Indonesia ini wafat di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, Ahad malam dua pekan lalu, karena sakit gula. Dia dikebumikan di Pemakaman Taman Giritama, Tonjong, Bogor. Lahir di Tanggul, Jember, Jawa Timur, 16 November 1917, semasa hidupnya Madjid dikenal sebagai singa podium. Karier politiknya di PNI bermula pada Pemilihan Umum 1955. Ayah seniman Ratna Riantiarno ini salah satu penanda tangan deklarasi fusi PNI, Partai Kristen Indonesia, Partai Katolik, dan Murba menjadi Partai Demokrasi Indonesia pada 1973. Madjid pernah menjadi anggota parlemen dari PDI Perjuangan.
Penghargaan
Pak Raden dll
Institut Teknologi Bandung memberikan penghargaan Ganesa Widya Jasa Utama kepada lelaki bernama asli Suyadi ini, Selasa pekan lalu. Ia dinilai berjasa dan berprestasi sebagai pelopor industri kreatif cluster animasi dan tokoh animator. Anugerah dalam kategori yang sama juga diterima Dian Wahdiani Syarief (pendiri Yayasan Syamsi Dhuha), Martha Tilaar (bidang kosmetik), dan F. Silaban (arsitektur).
ITB juga memberikan penghargaan untuk ketegori berbeda kepada 14 orang lain, termasuk Rinaldi Firmansyah (telekomunikasi), Karen Agustiawan (energi), Fazwar Bujang (industri baja), dan Erry Riyana Hardjapamekas (pemberantasan korupsi). Penghargaan tertinggi Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama diterima A.R. Soehoed (mantan Menteri Perindustrian) dan Djoko Kirmanto (Menteri Pekerjaan Umum). l
Linus Nara Pradhana dll
Pelajar Indonesia memborong enam penghargaan dalam International Exhibition for Young Inventors di Thailand, dua pekan lalu. Linus Nara Pradhana, siswa kelas W SMP Petra, Surabaya, mendapat medali emas melalui ciptaannya, Water Coated Helmet. Emas juga diraih Hermawan Maulana dan Zihramma Afdi, siswa kelas II SMAN 3 Semarang, dengan karya Carbofil Application for Carbon Oxygen Separation in Smoking Room. Adapun Edges Shoes mengantar Muhammad Luqman dan Fishal Fuad Rahman, siswa SMAN 2 Yogyakarta, meraih medali perunggu. Perunggu lain diperoleh Nadya Almass Luthfiahardha Arief, siswa kelas VI SD Muhammadiyah Manyar, Gresik, Jawa Timur, untuk temuannya, Braille Glass.
Mini Multi Commander ciptaan Dini Esfandiari dan Shofi Delaila Herdi, siswa SMA Semesta Semarang, dan Jaritmatika Game karya Nur Chabibur Rohim, Muhammad Asrori, serta Risang Yogardi dari SMKN 1 Tengaran, Semarang, mendapat penghargaan khusus.
Pengukuhan
Sri Suryawati
Dia ditabalkan sebagai guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Senin dua pekan lalu. Orasi pengukuhannya di Balai Senat Universitas berjudul "Kearifan Budaya Indonesia untuk Solusi Masalah Global Penggunaan Obat". Menurut dia, mutu penggunaan obat hanya bisa meningkat jika masyarakat selalu bersikap kritis.
"Itu penyesatan. Kalau membolehkan, berarti Panwaslu tidak paham soal Undang-Undang Perlindungan Anak."
Sekretaris Komisi Perlindungan Anak Indonesia Muhammad Ihsan, Senin pekan lalu, menanggapi pernyataan Pengawas Pemilihan Umum Jakarta bahwa orang tua tidak dilarang membawa anak yang masih kecil dalam kampanye.
"Apa gunanya hibah kalau harga perbaikannya sama dengan harga jual. Lebih baik pemerintah membeli Hercules baru."
Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR Tubagus Hasanuddin, Rabu pekan lalu, mengenai hibah empat Hercules C-130 H dari Australia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo