Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SELAMA enam bulan, Januari-Juni 2012, sebanyak 23 orang meninggal di berbagai daerah di Jawa Timur akibat serangan difteri. Jumlah korban jiwa ini meningkat drastis dibanding pada 2011, yang hanya tercatat 19 orang meninggal akibat penyakit yang mengakibatkan kelumpuhan otot dan kerusakan permanen pada jantung dan ginjal ini.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Budi Rahaju mengatakan Jawa Timur telah menyatakan kejadian luar biasa (KLB) difteri sejak 2011. "Hingga saat ini masih kami tetapkan KLB," kata Budi kepada Tempo, Selasa pekan lalu.
Data di Dinas Kesehatan, kata dia, menunjukkan bahwa penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae ini selama enam bulan terakhir menyerang 515 orang. Angka itu cukup besar bila dibandingkan dengan angka selama setahun pada 2011, yang menyerang 665 orang. Penyebaran penyakit hampir menyeluruh di 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur. "Semua sudah kena. Hanya Bojonegoro yang hingga saat ini belum melapor," kata Budi.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jawa Timur Ahmad Jaely menambahkan, daerah yang paling banyak terjangkit difteri adalah Kabupaten Situbondo, dengan jumlah penderita mencapai 110 orang. Mayoritas penderita, kata Jaely, adalah anak di bawah usia 15 tahun yang belum pernah mendapat imunisasi difteri.
Fatkhurrohman Taufiq
SURABAYA
Selama Ramadan, Tempat Pelacuran Tutup
Pemerintah Provinsi Jawa Timur memutuskan menutup sementara 43 lokalisasi yang tersebar di daerahnya selama Ramadan. Dasar hukumnya adalah surat edaran Gubernur Jawa Timur Soekarwo kepada semua bupati dan wali kota.
Rencananya, pemerintah daerah bakal memberikan pelatihan keterampilan berbagai jenis pekerjaan kepada para pelacur yang tidak mudik. "Kami juga memperbaiki mental spiritual dan keagamaan mereka," kata Kepala Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Provinsi Jawa Timur Bawon Adiyithoni, Senin pekan lalu.
Bagi para pekerja seks yang mudik, pemerintah daerah masing-masing diminta mendata untuk mengurangi kemungkinan datangnya pekerja baru pasca-Lebaran. "Jangan sampai Lebaran usai ada tambahan yang baru," ujar Bawon.
Menurut data pemerintah Jawa Timur, 43 lokalisasi tersebut saat ini menampung 7.127 pelacur dan 1.031 muncikari. Mereka tersebar di 33 kabupaten dan kota di Jawa Timur.
Menurut salah seorang pemilik wisma di lokalisasi Dolly, Surabaya, Sakak, penutupan sementara selama Ramadan adalah kegiatan rutin. "Kami pasti tutup untuk menghormati muslim yang berpuasa. Semua anak buah saya akan dipulangkan sementara," tutur Sakak. Selama bulan suci umat Islam, pemilik empat wisma pelacuran di Dolly berencana beralih ke bisnis penginapan.
Fatkhurrohman Taufiq
PAMEKASAN
Terjemahan Al-Quran dalam Bahasa Madura
Lembaga Penerjemah dan Pengkajian Al-Quran Surabaya meluncurkan terjemahan Al-Quran dalam bahasa Madura, Sabtu dua pekan lalu. Dalam peluncuran perdana, ada tiga dari 30 juz isi Kitab Suci yang sudah diterjemahkan. Sedangkan 27 juz lainnya akan diterjemahkan secara bertahap. "Butuh setahun menerjemahkan tiga juz," kata Indrayadi, salah seorang penerjemah, kepada Tempo.
"Banyak orang Madura tidak mengerti bahasa Indonesia, jadi penerjemahan ini sangat membantu," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia cabang Pamekasan KH Ali Rahbini. Dia berharap para ahli di daerah lain bisa menerjemahkan Al-Quran dalam bahasa daerah masing-masing.
Terjemahan Al-Quran dalam bahasa Madura bukanlah yang pertama. KH Abdullah Sattar Madjid Ilyas, pengasuh Jemaah Pengajian Surabaya, pada 26 April 2006 menerbitkan terjemahan Al-Quran ke bahasa Madura, meski hanya dibagikan di kalangan terbatas.
Musthofa Bisri
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo