Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tanggapan Pusat KPMAK
Kami, lembaga Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Manajemen Asuransi Kesehatan (Pusat KPMAK), ingin menanggapi surat pembaca Bapak Budhy Prianto di majalah Tempo edisi 2-8 Juli 2012 berjudul "Mana Buku Pesanan Saya?" Bapak Budhy menanyakan buku pesanannya berjudul Jaminan Kesehatan Konsep Desentralisasi Terintegrasi yang tak kunjung dia terima.
Kami ingin menjelaskan, kami tidak pernah menerima e-mail dan surat konfirmasi pesanan buku tersebut. Kami sudah menjelaskan hal ini kepada Bapak Budhy dan mencapai penyelesaian yang baik.
Muttaqien, SS, MPH, AAAK
Manager Capacity Building
Pusat KP MAK
Ical Terlalu Pede Menjadi Calon Presiden
Sampai saat ini para elite Golkar belum satu suara terkait pencalonan Aburizal Bakrie sebagai presiden. Namun Ketua Umum Partai Golkar itu sudah mendeklarasikan pencalonannya untuk pemilihan presiden 2014.
Menurut saya, Ical terlalu tergesa-gesa mendeklarasikan diri. Selain berpotensi terganjal masalah lumpur Lapindo, dia harus menghadapi resistensi dari kalangan internal Partai Golkar, terutama faksi Akbar Tandjung dan faksi Jusuf Kalla.
Herman Adiyanto
Jalan STM Walang Jaya Nomor 18
RT 07 RW 05, Kelurahan Tugu Selatan,
Jakarta Utara
Asing Berkedok Kemanusiaan di Papua
Untuk mengatasi kasus kekerasan dan aksi penembakan di wilayah Papua belakangan ini, pemerintah memegang peran penting. Dibutuhkan kemauan politik karena akar permasalahannya sudah jelas, yakni belum terlaksananya pembangunan serta peningkatan kesejahteraan rakyat secara merata, dan adanya campur tangan asing.
Selama 18 bulan terakhir, kekerasan terjadi di hampir semua wilayah di Papua. Ada dua hal yang harus dilakukan, operasi intelijen terpadu dan operasi khusus diplomasi. Kementerian Luar Negeri diharapkan aktif memotong upaya-upaya internasionalisasi masalah Papua. Ini harus segera dilakukan agar konflik serta kekerasan di Papua cepat berakhir.
Yacobus Maniani, SPd
Kota Jayapura, Papua
Redaksi juga menerima surat keprihatinan atas konflik di Papua dari Gerry Setiawan di Jakarta Timur dan Farel Kuto di Depok, Jawa Barat.
Wakil Rakyat Bolos Sidang
Mendekati Pemilihan Umum 2014, penyakit lama anggota Dewan Perwakilan Rakyat, yaitu bangku kosong di rapat paripurna, semakin sering terlihat oleh rakyat. Misalnya dalam rapat paripurna pada 5 Juli 2012. Rapat baru dibuka oleh Wakil Ketua DPR Anis Matta pukul 10.55, padahal seharusnya pukul 10.00. Itu pun, menurut Anis, daftar hadir yang ditandatangani anggota belum memenuhi kuorum.
Paripurna itu mengagendakan laporan Badan Anggaran DPR mengenai hasil pembicaraan pendahuluan RAPBN 2013, tanggapan pemerintah atas pandangan fraksi terhadap RUU Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN 2011, dan pengambilan keputusan atas RUU usul inisiatif Komisi IX tentang Perlindungan Pekerja Indonesia di Luar Negeri menjadi RUU.
Anggota Dewan yang hadir pun malas mengikuti rapat paripurna hingga akhir. Rapat baru berlangsung sekitar 15 menit, satu per satu anggota Dewan keluar dari ruang sidang. Kepada para wakil rakyat "yang terhormat", kapan Anda menjadi wakil rakyat yang benar?
Masrur Syu'di
Serdang, Kemayoran,
Jakarta Pusat
Ralat
Pada berita berjudul "Transfer Haram Uang Titipan" (Tempo, 8 Juli 2012) tertulis, "Bekas Jaksa Agung Muda Pengawasan Marwan Effendy...". Seharusnya, "Jaksa Agung Muda Pengawasan Marwan Effendy...". Kami mohon maaf atas kekeliruan itu.
— Redaksi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo