Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prelude

<p><font color=#CC0000>8</font><font size=3> TAHUN LALU</font>

19 Mei 2008 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

16 Januari 2000 ’... Hidup 1.000 Tahun Lagi’

MEREKA adalah alasan Indonesia dikenang sepanjang masa. Lewat gagasan orisinal, keberanian melepaskan kungkungan feodalisme, pembelaan terhadap kebenaran, juga lewat gairah memberontak dari belenggu penjajahan, segelintir orang ini memunculkan harapan baru untuk bangsanya. Di tengah kegetiran masa perjuangan, dia berdiri tegak menyerukan optimisme bagi masyarakatnya. Di tangan merekalah sejarah lahir, dituliskan, dan dipakai sebagai bekal memupuk anak-anak negeri dalam perjalanan panjang Indonesia ini.

Sebagian dari orang-orang itu disebut pemimpin, yang dalam ungkapan Hatta disebut sebagai ”orang yang menghadapi kekuasaan kolonial dan memenangkan kemerdekaan bagi negerinya”. Ada pula seniman, seperti Chairil Anwar, yang di tangannya bahasa Indonesia menjadi hidup, cerdas, penuh vitalitas—sebelum ambruk di tangan para pejabat Orde Baru menjadi bahasa yang penuh hipokrasi. Karya mereka diakui dunia internasional, peran mereka ditorehkan di buku-buku sejarah.

Menengok kembali ke belakang sambil mencatat peristiwa penting bukanlah perkara mudah. Terlebih 100 tahun adalah rentang waktu yang teramat panjang. Tapi perjalanan Indonesia—susah ataupun senang—untungnya terekam lewat goresan karya: maklumat, peta, pidato, buku, catatan harian, ataupun fiksi. Dan tak sedikit dari karya itu memberikan arti penting bagi sejarah itu sendiri.


CATATAN

PUTIH 19 Mei 1998: Gedung Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta diduduki mahasiswa.

20 Mei 1908: Budi Utomo berdiri, diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

21 Mei 1998: Presiden Soeharto mundur, digantikan Wakil Presiden B.J. Habibie.

22 Mei 1969: Apollo 10 terbang 15 kilometer dari bulan, sebagai bagian dari persiapan misi pendaratan manusia bulan.

24 Mei 1543: Nicolaus Copernicus menyatakan matahari sebagai pusat tata surya.

25 Mei 1810: Gubernur Hindia Belanda Herman Willem Daendels memindahkan ibu kota Bandung ke alun-alun kota sekarang.

HITAM 19 Mei 1981: Hamka mengundurkan diri sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia.

20 Mei 1883: Gunung Krakatau mulai meletus. Tiga bulan kemudian, letusan gunung itu mencapai puncaknya.

21 Mei 1956: Amerika Serikat mencoba bom hidrogen untuk pertama kalinya di Atol Bikini, Pasifik.

22 Mei 1939: Adolf Hitler (Jerman) dan Benito Mussolini (Italia) menandatangani fakta militer.

25 Mei 1953: Amerika Serikat mencoba kanon atom pertamanya di Gurun Nevada.

2001 TERMUDA 24 Mei Temba Tsheri, 15 tahun, mencapai puncak Mount Everest.

TERTUA 25 Mei Sherman Bull, 64 tahun, mencapai puncak Mount Everest.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus