Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kartun

17 tahun Lalu

17 Oktober 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO, 4 Juni 1994
Jerman Punya Kapal, Indonesia Punya Beban

SEMBILAN dari 39 kapal bekas Jerman Timur yang dibeli pemerintah Republik Indonesia setahun lalu baru saja tiba di Jakarta. Meski begitu, Menteri Keuangan Mar’ie Muhammad belum menyetujui anggarannya.

Menteri Riset dan Teknologi Habibie, yang sedang berada di Amerika guna mempersiapkan pabrik pesawat N-250, langsung pulang ke Jakarta. Habibie lalu bersedia menurunkan permohonan anggaran menjadi US$ 600 juta. Namun Mar’ie kembali menolak. Habibie lagi-lagi menurunkannya menjadi US$ 400 juta, tapi itu pun masih ditolak Mar’ie.

Semula harga semua kapal ini saat dibeli dua tahun silam DM 20 ribu atau US$ 12,7 juta. Itu setara dengan Rp 27,5 miliar. Anehnya, anggaran pembelian yang diajukan Habibie—yang ditugasi Presiden Soeharto membeli kapal-kapal tersebut—kepada Menteri Keuangan menggelembung luar biasa besar menjadi US$ 1,1 miliar. Pembengkakan biaya itu antara lain untuk biaya perbaikan, pengiriman via laut dari Jerman ke Indonesia, serta pembangunan pangkalan di Teluk Ratai.

Habibie, saat ditemui Tempo di Markas Yon Zipur, Bandung, tidak bersedia berbicara terus terang. Dengan gayanya yang teatrikal, Habibie mengatakan tidak ada masalah tentang harga.

Dua dekade kemudian, ribut-ribut soal pembelian alat utama sistem persenjataan TNI kembali mengemuka. Rencana pengadaan pesawat F-16 buatan Amerika Serikat menuai kontroversi. Meski judulnya hibah, ongkos perbaikan burung besi ini dinilai kelewat mahal. Usut punya usut, ada tangan broker yang ikut "bermain".

ARSIP 

17 Oktober 1947
Operasi terjun payung pertama oleh militer Indonesia. Dilakukan di Desa Sambi, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Sebanyak 13 serdadu yang terjun menjadi cikal-bakal anggota Komando Pasukan Gerak Cepat TNI Angkatan Udara.

19 Oktober 1987
Tabrakan hebat terjadi di antara dua rangkaian kereta api di Pondok Betung, Bintaro, Tangerang. Kecelakaan yang dikenal dengan sebutan Tragedi Bintaro ini menewaskan 146 jiwa dan melukai 200 penumpang.

20 Oktober 1999
Abdurrahman Wahid, terpilih sebagai presiden keempat Indonesia melalui pemungutan suara di Majelis Permusyawaratan Rakyat.

21 Oktober 1994
Indonesia terpilih sebagai anggota tak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa periode 1995-1996 dalam Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat.

22 Oktober 1950
Beberapa sastrawan angkatan ‘45—di antaranya Chairil Anwar, Asrul Sani, dan Rivai Apin—mengeluarkan pernyataan sikap yang dikenal dengan sebutan Surat Kepercayaan Gelanggang. Surat yang diterbitkan majalah Siasat itu menentang konsepsi kesusastraan Pujangga Baru.

23 Oktober 1771
Kota Pontianak didirikan oleh Syarif Abdurrahman Alkadrie. Ditandai dengan pembukaan hutan di persimpangan Sungai Landak, Sungai Ka­puas Kecil, dan Sungai Kapuas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus