Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kutipan & Album

Adrianus Meliala, 40 Tahun

20 November 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pernah menjadi wartawan sebelum pulang ke almamaternya menjadi pengajar, kriminolog Adrianus Meliala pekan lalu dikukuhkan sebagai guru besar di Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Dalam acara pengukuhan ia menyampaikan pidato berjudul ”Kejahatan Negara: Beberapa Pelajaran dari Indonesia”.

Adrianus menilai terdapat hubungan antara kejahatan dan penyimpangan level mikromesso dengan kuat-lemahnya negara. Saat kekuatan negara berkurang, kejahatan dan penyimpangan pada level mikromesso meningkat. Sebaliknya, negara yang kuat akan mampu menetralisirnya tanpa khawatir kehabisan tenaga saat muncul ekses-ekses ikutannya.

Meninggal Samaun Samadikun, 75 tahun

Setelah setahun terakhir kondisi kesehatannya terus memburuk, Rabu pekan lalu Samaun Samadikun wafat di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center, Jakarta. Empat tahun silam, mantan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia itu pernah menjalani operasi lantaran menderita kanker otak di Perth, Australia.

Nama Samaun sangat lekat dengan dunia pendidikan dan bidang mikroelektronika. Hasil penelitiannya tentang lorong dioda, instrumen nuklir dan fabrikasi IC pernah dimuat di jurnal-jurnal internasional. Guru besar di Institut Teknologi Bandung ini juga mencita-citakan Bandung menjadi Lembah Silikon Indonesia. Sayang, sampai ia meninggal, cita-cita itu belum terlaksana.

Sakit Sartono Kartodirdjo, 85 tahun

Sudah sepekan guru besar emeritus Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Sartono Kartodirdjo terbaring lemah di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta. ”Bapak tak mau makan. Kalau makan, beliau mual mau muntah,” kata Nimpuno, putra pertama Sartono.

Setahun belakangan, kondisi kesehatan perintis historiografi Indonesia ini sering terganggu. Ia terakhir memberi pidato pada acara Lustrum XII Fakultas Ilmu Budaya UGM, Februari lalu. Menurut Nimpuno, seusai acara itu ayahnya jarang memenuhi undangan ceramah. ”Kesehatan bapak sudah menurun, begitu juga daya ingatnya.”


”Ini bukan isapan jempol. Para koruptor menggunakan berbagai cara untuk terbebas dari (sanksi) korupsi.” —Direktur Advokasi Pusat Kajian Antikorupsi Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Zainal Arifin Mochtar di Jakarta, Rabu pekan lalu. Ia menengarai para koruptor sedang bergerilya menghadang pemberantasan korupsi dengan mengajukan hak koreksi atas Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi ke Mahkamah Konstitusi.

”PPP itu kan rumah lama nahdliyin—sekali-kali ditengok. Kalau kerasan, ya boleh menginap.” —Mantan Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Saifullah Yusuf, menjelaskan kunjungannya ke Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Hamzah Haz untuk mencari solusi atas konflik internal PKB yang tak kunjung tuntas.


TEMPO DOELOE

20 November 1945 Dua puluh empat pejabat tinggi Nazi diajukan ke pengadilan internasional di Nurenberg, Jerman. Pengadilan ini digelar oleh dewan internasional yang beranggotakan Amerika Serikat, Uni Soviet, Prancis, dan Inggris. Inilah pengadilan pertama yang menyidangkan penjahat perang.

21 November 1783 Sebuah balon terbang diciptakan pertama kali oleh fisikawan Prancis Pilatre de Rozier. Sang penemu berhasil mewujudkan mimpi untuk menciptakan alat yang bisa membawa terbang manusia. Dia tewas dalam salah satu uji coba terbangnya.

22 November 1943 Rakyat Libanon mengumumkan kemerdekaan negara mereka di tengah kecamuk Perang Dunia II. Negara yang terletak di wilayah barat Timur Tengah ini sebelumnya merupakan bagian dari imperium Ottoman. Namun, sejak 1918 negara itu jatuh ke tangan Prancis.

23 November 1979 Anggota Tentara Republik Irlandia (IRA) Thomas McMahon dijatuhi hukuman seumur hidup oleh pengadilan Inggris. McMahon dituduh sebagai dalang pembunuhan terhadap pahlawan Inggris Lord Mountbatten. Pembunuhan Mountbatten itu merupakan serangan pertama IRA terhadap keluarga kerajaan Inggris.

24 November 1831 Fisikawan Inggris Michael Faraday menemukan fenomena induksi elektromagnetik. Temuannya merupakan langkah besar dalam ilmu fisika. Belakangan, dia juga menemukan sebuah hukum fisika yang kemudian diberi nama Hukum Faraday.

25 November 1918 Kekalahan Rusia, Jerman, dan Austria dalam Perang Dunia I membuat Polandia dengan mudah meraih kemerdekaan. Ketiga negara tadi merupakan penjajah terakhir yang menduduki Polandia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus