Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, menerima penghargaan. Ali Sadikin dinobatkan sebagai Empu Peradaban Kota oleh Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Rektor IKJ, Sardono W. Kusumo, memakaikan jubah sarjana berwarna hitam dan mengalungkan logo IKJ kepada Bang Ali dalam acara penobatan di pelataran kampus IKJ, Rabu pekan lalu. Bang Ali—nama populer Ali Sadikin—dalam acara itu menerima sebuah buku berwarna merah dan tongkat sepanjang satu meter yang di ujungnya terdapat ukiran berbentuk dedaunan.
Menurut Rektor IKJ, Bang Ali yang lahir di Jakarta, 7 Juli 1927, ini telah berjasa dalam mengelola dan membangun Jakarta. ”Gelar empu ini tidak lain adalah untuk menghormati jasa-jasa Ali Sadikin dalam meletakkan fondasi untuk sebuah peradaban kota,” katanya.
Sejak dilantik jadi gubernur pada 28 April 1966, Bang Ali dalam mengelola Jakarta selalu berupaya memperhatikan aspek sebab-akibat dan keterkaitan dari subsistem sarana dan prasarana, subsistem sosial-budaya, subsistem ekonomi, hingga subsistem politik dan pemerintahan. ”Dan sasaran pembangunannya adalah manusia,” ujar Sardono. Misalnya dengan mendirikan Lembaga Bantuan Hukum, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, dan Proyek Muhammad Husni Thamrin.
Dalam sambutannya pada penobatannya sebagai Empu Peradaban Kota, Bang Ali menyoroti kebijakan kenaikan tarif listrik dan air di Jakarta. ”Kok, nggak ada henti-hentinya,” ujar mantan perwira tinggi di lingkungan TNI Angkatan Laut itu.
”Semua hal yang menghambat eksistensi, kinerja Komisi Yudisial, dan penyaluran rasa keadilan masyarakat yang akan diperbaiki.” —Ketua tim perancang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (perpu) Seleksi Ulang Hakim Agung, Chatamarrasjid, menjelaskan isi perpu itu di Jakarta, Kamis pekan lalu.
”Kalau memang isinya baik, ya, ganti saja dengan nama Good Boy.” —Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma’ruf Amin, mengatakan hal itu di Solo, Kamis pekan lalu. MUI menolak penerbitan majalah Playboy edisi Indonesia karena dianggap buruk dan mesum.
TEMPO DOELOE
30 Januari 1948 Tokoh India, Mohandas Karamchand Gandhi, ditembak mati oleh orang Hindu garis keras, Nathuram Godse. Gandhi memimpin perjuangan kemerdekaan India dari Inggris.
31 Januari 1929 Uni Soviet mengasingkan Leon Trotsky, pemikir Marxis dan tokoh Revolusi Bolshevik. Salah satu pendiri Tentara Merah ini merupakan politisi yang cukup berpengaruh dan pernah menduduki sejumlah jabatan penting.
31 Januari 1953 Banjir besar menyebabkan lebih dari 1.800 orang meninggal di Belanda dan 307 di Inggris. Bencana ini juga menerjang sampai Belgia, Denmark, dan Prancis.
31 Januari 1968 Tentara Viet Cong menyerang Kedutaan Besar Amerika Serikat di Saigon. Kota yang kini bernama Ho Chi Minh ini merupakan kota terbesar di Vietnam, yang letaknya dekat Sungai Mekong.
1 Februari 1814 Gunung berapi Mayon di Filipina meletus. Sekitar 1.200 orang tewas akibat letusan gunung yang terletak di sebelah utara Kota Legazpi ini.
1 Februari 1884 Edisi pertama Oxford English Dictionary dipublikasikan. Ini adalah kamus yang diterbitkan oleh Oxford University Press.
1 Februari 1979 Pemimpin spiritual Iran, Ayatollah Khomeini, kembali ke Tehran, Iran, setelah lebih-kurang 15 tahun berada dalam pengasingan di masa pemerintahan Sah Reza Pahlevi.
2 Februari 1933 Adolf Hitler membubarkan parlemen Jerman. Pemimpin Partai Nasional Pekerja yang lebih dikenal sebagai Partai Nazi ini memimpin Jerman sejak 1933 hingga kematiannya, 1934.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo