TEMPO, 5 Februari memuat Memoar saya, "Kisah Seputar Petisi 50". Untuk itu saya mengucapkan terima kasih, karena dengan demikian masyarakat dapat mengetahui duduk persoalannya secara proporsional dari "Kisah Seputar Petisi 50". Namun, setelah saya baca, ternyata ada kekeliruan sebagai berikut: a. Pada halaman 60, pada lajur kiri baris ketiga dari atas tertulis, tanggal 26 April. Seharusnya, 18 April 1980. Baris ke-16 dari atas pada lajur kiri tertulis, Yahya. Seharusnya, Daan Yahya. b. Pada halaman 61, baris ke-12 sampai 14 dari atas pada lajur kiri, tertulis, "Setelah itu, Sudomo mengatakan sudah selesai. Tetapi menurut saya itu belum selesai." Seharusnya, "Setelah itu, Sudomo mengatakan belum selesai. Tetapi menurut saya itu sudah selesai." Kemudian pada baris ke-13 sampai 24 dari atas pada lajur kanan. Supaya tidak simpang-siur, maka saya menganggap perlu menjelaskan kembali anggota Kelompok Kerja Petisi 50 sebagai berikut. 1. H. Ali Sadikin, Letjen TNI Marinir Purn. 2. Dr. Anwar Harjono. 3. Dr. Azis Saleh, Mayjen TNI Purn. 4. Ir. Slamet Bratanata, almarhun. 5. A.J. Mokoginta, Letjen TNI-Purn, alm. 6. Ir. H.M. Sanusi. 7. Drs. Hoegeng Iman Santoso, Jend. Pol. Purn. 8. Suyitno Sukirno, Marsda Purn. 9. Drs. Wachdiat Sukardi. 10 M. Rajab Ranggasoli. 11 Drs. A.M. Fatwa. 12 Drs. Chris Siner Key Timu. Perlu ditambahkan, Ir. H.M. Sanusi menjadi anggota Kelompok Kerja Petisi 50 bukan sebagai pengganti Letjen TNI-Purn A.J. Mokoginta. Pada baris ke-32 sampai 34 dari atas pada lajur kanan tertulis, "Juga Pak Nasir dan Pak Sanusi." Seharusnya, "Juga Pak Moh. Natsir dan Pak Sanusi Hardjadinata." c. Pada halaman 63, baris ke-1 sampai ke-2, pada lajur kiri dari atas, tertulis "satu dari Surabaya". Seharusnya, "satu dari Jakarta".H. ALI SADIKINTerima kasih atas penjelasan Anda. -- Red.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini