Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kartun

Arsip

6 Maret 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
ti_tebang.GIF

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tempo, 20 Juni 1992

Golongan Karya (Golkar) kembali keluar se-bagai pemenang Pemilihan Umum 1992. Kendati suaranya turun dari 73 persen menjadi 68 persen. Dua peserta lainnya, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrasi Indonesia, seperti hanya menjadi pelengkap.

Seperti pemilu sebelumnya di masa Orde Baru, setelah pemilu berbagai cerita kecurangan menyeruak ke permukaan. Seorang pejabat teras Partai Persatuan Pembangunan di Aceh menyebut kemenangan Golkar tak lepas dari ancaman aparat kepada pemilih.

Kecurangan yang terjadi dalam pemilu tak lepas dari sikap Lembaga Pemilihan Umum—penye-lenggara pemilu—yang tunduk pada pemerintah dan mendukung Golkar. LPU senantiasa memberikan laporan bahwa pemilu berjalan adil, lancar, dan aman.

Di era reformasi, LPU berganti nama menjadi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan tak lagi diisi para birokrat. Kendati masih diwarnai cerita kecurangan, Pemilu 2004 dianggap sudah demokratis. Namun ada saja noda yang mencoreng KPU. Ketua dan sebagian anggotanya terbukti menyelewengkan dana pelaksanaan pemilu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus