Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo.co
Apakah menurut Anda BPOM masih bisa diandalkan untuk mengawasi peredaran obat dan makanan secara nasional?
|
||
Ya | ||
85,2% | 4.553 | |
Tidak | ||
13,4% | 714 | |
Tidak Tahu | ||
1,4% | 74 | |
Total | 100% | 5.341 |
JAJAK pendapat di Tempo.co menunjukkan betapa besar harapan masyarakat kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan. Dari 5.000 responden, mereka yang masih percaya dan menaruh harapan kepada badan ini sebanyak 85 persen. Umumnya mereka berharap lembaga yang berada di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan ini bisa mencegah terulangnya peredaran vaksin palsu—lebih dari sekadar menguji bahan makanan berformalin ataupun bahan kosmetik beracun seperti yang selama ini dikenal lebih identik dengannya. Vaksin bodong ini memang telah membuat geger. Bayi-bayi yang menjadi korbannya. Bayi tak hanya menjadi tidak kebal terhadap penyakit. Vaksin palsu juga mengungkap persekongkolan antara produsen, distributor, rumah sakit, dokter, dan perawat. Konsumen telah ditipu mentah-mentah karena urusan kesehatan sangat bergantung sepenuhnya pada rumah sakit. Sebanyak 25 tersangka yang telah dijaring pun tak sanggup memupus geram yang bercampur kecemasan pada banyak orang tua akan efek samping dari vaksin jadi-jadian itu. Mereka bukan hanya orang tua yang pernah melahirkan atau memintakan vaksinasi buah hatinya di rumah sakit pengguna vaksin palsu, tapi juga para orang tua kebanyakan. Adanya kasus vaksin palsu terbukti telah menambah kepedulian masyarakat atas fungsi pengawasan BPOM. Itu sejatinya bisa dimanfaatkan ketua lembaga ini yang baru dilantik Presiden, Penny Kusumastuti Lukito. Pejabat di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional ini dipilih di antara beberapa kandidat lain. Dia dianggap memiliki kemampuan manajerial dan pengawasan yang mumpuni untuk memperkuat peran BPOM dalam pengawasan obat dan makanan di lapangan sehari-hari.
Indikator Pekan Ini Percayakah Anda ekonomi Indonesia akan bangkit di tangan Sri Mulyani Indrawati yang dipilih kembali menjadi Menteri Keuangan?www.tempo.co. |
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo