Bertanya Tentang Kawin Hamil

Sebagai seorang muslim, saya patut bersyukur kepada Allah atas tersusunnya buku Kompilasi Hukum Islam di Indonesia yang antara lain memuat hukum perkawinan, kewarisan, dan perwakafan. Namun, saya agak terkejut ketika membaca buku produk Departemen Agama yang memuat tentang kawin hamil itu. Di buku itu disebutkan: 1. Seorang wanita hamil di luar nikah dapat dikawinkan dengan pria yang menghamilinya. 2. Perkawinan dengan wanita hamil yang disebut pada ayat (1) dapat dilangsungkan tanpa menunggu lebih dulu kelahiran anaknya. 3. Dengan dilangsungkannya perkawinan pada saat wanita hamil, tidak diperlukan perkawinan ulang setelah anak yang dikandung lahir. Kompilasi ini tentunya diharapkan menjadi pedoman bagi masyarakat Islam. Sebagai masyarakat awam, saya minta penjelasan dari Departemen Agama, juga tokohtokoh agama, tentang landasan pengambilan hukum dari pernyataan di atas. Juga, seberapa jauh Departemen Agama mempertimbangkan dampak negatifnya jika masalah ini berkembang dan membudaya di masyarakat kita. Soalnya, sah menurut Departemen Agama. Lalu, apa status anaknya? NADJIB HAMID d/a Pondok Modern Muhammadiyah Paciran, Lamongan 62264 Jawa Timur