TERIMA kasih ulasannya soal musik Indonesia (”Generasi Baru Musik Indonesia, Sebuah Alternatif”, Tempo, 27 Maret 2000). Hanya, ada sedikit yang mengganggu. Di halaman 55, Velvet Underground (VU) kok dikelompokkan dalam genre pasca-punk, bersama-sama dengan Pearl Jam, REM, Husker Du, dan lain-lain.
Setahu saya, VU (Lou Reed/gitar-vokal, John Cale/violin, Sterling Morrison/bas, Nico/vokal, dan Maureen Tucker/drum), yang didirikan di New York pada 1964, sudah bubar akhir 1971. Album terakhir mereka Loaded dirilis Juni 1970. Artinya, sampai akhir hayat, VU praktis tak sempat tahu-menahu tentang punk, apalagi pasca-punk. Kalaupun bekas personelnya (misalnya Reed atau Cale) masih aktif berkarya, selepas bubarnya VU pada1971, sulit juga membayangkan karya mereka masuk dalam (pasca)-punk. Bagaimana mungkin orang-orang yang dekat dengan konsep ”pop-art”, setidaknya akrab dengan Andy Warhol, tiba-tiba beralih ke punk? Kiranya VU lebih tepat jika dikelompokkan (sekaligus mengilhami) bersama Reed, Cale, Brian Eno, David Byrne, Daniel Lanois, David Bowie.
BAMBANG SUMARLEY
[email protected]
Terima kasih atas koreksi Anda.—Red. Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini