Menanggapi berita "Lumpuh Ulumusi" dalam rubrik Kesehatan (TEMPO, 3 November 1990), kami perlu menjelaskan sebagai berikut: Dari gejala klinis yang timbul, penyakit tersebut bukan penyakit misterius, tapi penyakit yang telah lama dikenal. Yaitu chikungunya, yang disebabkan virus kelompok Toga virus, dengan gejala utama demam, nyeri sendi, dan bercak kemerahan pada tubuh. Penyakit tersebut merupakan self limiting disease, yang akan sembuh dengan sendirinya dan belum pernah dilaporkan menimbulkan kematian. Penyakit tersebut ditularkan melalui nyamuk aedes aegypti, sehingga tindakan utama yang perlu dan dapat dilakukan masyarakat adalah membasmi sarang nyamuk. Masyarakat tidak perlu panik. Sebab, untuk mereka yang terserang penyakit ini, obatnya pun cukup sederhana. Yaitu obat-obat analgetik yang bisa didapat di puskesmas atau di warung-warung terdekat. Dinas Kesehatan Dati II Lahat bersama tim dari Dinkes Dati I Sumatera Selatan sudah melakukan tindakan penanggulangan. Namun, masyarakat supaya tetap waspada, mengingat nyamuk aedes aegypti tersebut merupakan vektor penular demam berdarah pula. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pemberantasan sarang nyamuk yang dapat dilaksanakan oleh masyarakat sendiri. Demikian penjelasan kami. Mudah-mudahan dapat memberi gambaran yang jelas kepada masyarakat di daerah terjangkit dan juga masyarakat di desa/kecamatan sekitarnya. Selanjutnya kami menyarankan agar untuk masalah penyakit menular yang belum jelas, seyogyanya TEMPO meminta keterangan lebih dulu kepada kami atau staf kami, sebelum menyiarkannya sebagai berita yang "menakutkan". DR. G. HARTONO NIP 140062375
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini