Setiap datang bulan Mei, saya selalu harap cemas menantikan kegiatan peringatan "bulan buku", yang sudah dicanangkan sejak 1986 oleh Menteri P dan K. Tapi apa yang terjadi? Saya kecewa, karena peringatan itu hampir setiap tahunnya selalu sepi seperti tidak pernah ada "bulan buku" lagi. Pada 1987, saya bersama pengurus Ikapi yang lain memperingati acara "bulan buku" secara besar-besaran dengan menggabungkan segala eksponen yang pernah memperjuangkan "bulan buku". Tapi, sayangnya, acara seperti hanya berlangsung sekali saja. Setelah itu, bulan buku berikutnya sepi-sepi saja. Saya sedih dan kecewa melihat keadaan itu. Padahal, kalau ada yang ingin mengambil inisiatif, peringatan bulan buku bisa meriah dengan melibatkan seluruh pelajar, mahasiswa, guru, dosen, dan masyarakat luas. Sebetulnya, tujuan utama menjadikan bulan Mei sebagai bulan buku adalah untuk merangsang minat baca masyarakat yang masih jauh dari memuaskan, karena buku belum menjadi kebutuhan pokok masyarakat kita. Nah, sebenarnya, peringatan bulan buku itu bisa dijadikan tonggak setiap tahunnya sebagai kegiatan yang memberikan rangsangan kepada masyarakat luas untuk mencintai membaca buku, karena dari bukulah dapat tergali berbagai ilmu pengetahuan. Dari presiden, para menteri, dan eksekutif pemerintahan yang lain, saya kira tidak ada yang menyangkal arti pentingnya buku dari pembangunan, tapi mengapa bulan buku kalah populer dari hari pers nasional, hari film, atau peringatan lainnya. Siapakah yang bertanggung jawab terhadap bulan buku? Saya kira, kita semua. Khususnya instansi terkait: Departemen P dan K, Departemen Penerangan, Ikapi, dan lain-lainnya. Saya rasa sudah saatnya dipikirkan lembaga tetap untuk memperingati bulan buku. Misalnya, dibentuk dewan buku nasional atau apa saja namanya yang memikirkan secara luas perkembangan perbukuan di Indonesia. Tahun ini, biarkanlah berlalu sepi seperti tahun-tahun sebelumnya, mudah-mudahan tahun depan ada perubahan. DODDY YUDHISTA Jalan Kalasan No. 1 Jakarta Pusat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini