Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Pembaca

Calon Direksi BRI

2 Juli 2000 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KAMI ingin memberikan masukan kepada Menteri Keuangan tentang calon Direksi Bank Rakyat Indonesia (BRI). Kami melihat susunan calon Direksi BRI yang disampaikan Menteri Keuangan memiliki kelemahan, di antaranya:

  1. Ditinjau dari segi komposisi keahliannya, tujuh calon tersebut hanya terdiri atas dua kelompok. Kelompok pertama, yaitu Abdul Hadi, Rudjito, Wayan Alit Antara, Hendrawan Tranggana, dan Gayatri Rawit Angreni, memiliki latar belakang pekerjaan yang sangat dekat dengan bisnis perbankan, yaitu treasury/internasional/kredit korporasi. Sedangkan kelompok kedua, Kresna Widjaja dan Akhmad Amin Mastur, berpengalaman di bidang pendidikan. Siapa pun tahu, dengan modal keahlian terbatas, tim manajemen akan kesulitan melaksanakan business plan. Manajemen bank yang solid harus mempunyai keahlian yang merata di beberapa bidang pokok usaha perbankan, yaitu bidang bisnis (di BRI terdiri atas bisnis mikro, bisnis ritel, dan bisnis korporasi), teknologi/operasional, accounting, sumber daya manusia/pendidikan, perencanaan strategis, dan audit.

  2. Pemerintah telah menetapkan bahwa BRI harus dikonsentrasikan pada bisnis kecil. Namun, dari tujuh orang calon tersebut, tidak ada seorang pun yang mempunyai latar belakang bisnis mikro ataupun bisnis ritel, yang menjadi andalan BRI. Sebaliknya, bisnis korporasi, yang akan dibatasi hanya 20 persen dari total portofolio pinjaman BRI, diwakili oleh lima orang. Masalah prinsip yang harus diingat dan disadari, kredit mikro, kredit ritel, dan kredit program di BRI adalah sangat spesifik karena peminjamnya sangat banyak tapi jumlah pinjamannya sangat kecil. Karena itu, kalau memang pemerintah serius dalam mengarahkan bisnis BRI di bidang mikro dan ritel, kedua keahlian tersebut harus tecermin di dalam komposisi calon direksi.

  3. Fakta menunjukkan, dibandingkan dengan bank pemerintah lainnya, performance BRI paling baik. Hal ini dapat dilihat dari jumlah rekapitalisasi yang relatif kecil dibandingkan dengan bank pemerintah lainnya. Tapi pemerintah kurang menghargai hasil kerja tersebut, yang tecermin dengan dimasukkannya tiga orang calon direksi dari bank lain. Ini sama saja dengan menyatakan bahwa tenaga internal BRI tidak ada yang mampu untuk dipromosikan menjadi direksi. Padahal, BRI mempunyai calon yang cukup banyak dan kualitasnya jauh lebih baik daripada calon eksternal yang diusulkan Menteri Keuangan. Ini terbukti dengan banyaknya tenaga profesial BRI yang ditempatkan sebagai tenaga direksi di berbagai bank swasta yang mengalami masalah dan berhasil dengan baik.

  4. Calon direksi yang berasal dari internal BRI kurang mencerminkan proses seleksi yang baik. Sebenarnya banyak calon yang lebih mampu dan lebih berpengalaman, tapi tidak termasuk dalam daftar calon. Kami yakin, kalau proses seleksinya dilaksanakan secara fair dan transparan, hasilnya dapat menjaring calon yang lebih baik.

NUHADJI
Jakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus