Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JIKA kita bisa menghayati makna tulisan Goenawan Mohamad dalam Catatan Pinggir dengan judul Athena di TEMPO Edisi 21-27 Februari 2000, kita dapat merasakan bagaimana gundahnya Goenawan Mohamad dalam meratapi kehidupan kita. Ia menulis, kekerasan dan saling bunuh di antara sesama telah menjadi sesuatu yang tak terpisahkan. Siapa yang harus dimaafkan, siapa yang harus diangkat menjadi ratu keadilan, hukum, ekonomi, agama, pendidikan, kekuasaan, atau negara?
Perkawinan masih kita lakukan, kelahiran anak-anak selalu kita nantikan, dan anak-anak kita buai dalam pelukan kasih sayang, tapi pembunuh juga kita latih menjadi perkasa, sehingga kelak ada anak yang menjadi pembunuh dan dibunuh. Apakah kehidupan menjadi harmonis setelah kita ciptakan para pembunuh itu? Ternyata tidak.
Dari masa gerakan Darul Islam Kartosuwiryo di ujung 1940-an sampai detik ini, pembunuhan terus berlangsung dalam kualitas dan kuantitas yang terus maju. Inikah unitarian kita yang disebut bangsa, inikah bentuk perlawanan terhadap feodalis dan borjuis, inikah dialektik dan produksi sosialisme negara, inikah revolusi sosial, revolusi proletar Indonesia yang telah melawan kolonialisme dan feodalisme, atau beginikah wujud dari kemerdekaan pemerintahan, kemerdekaan daerah, dan kemerdekaan rakyat yang disebut oleh para pendiri Republik sebagai complete independence?
Kiranya marilah kita segera menyadari bahwa kemerdekaan negara bukan suatu hal yang utama. Sebab, yang lebih penting bagi manusia sebagai makhluk sosial adalah bagaimana hidup bermasyarakat, saling memenuhi kebutuhan satu sama lain, dan tidak bermuka dua atau menghidupkan yang zalim dengan pembunuh yang lain.
FAISAL PUTRA
Kompleks Perum PT KKA
Jamuan, Nisam, Aceh Utara
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo