Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setujukah Anda, pemanasan global sudah terasa dampaknya di Indonesia? (28 November-05 Desember 2007) | ||
Ya | ||
90,2% | 453 | |
Tidak | ||
7,6% | 38 | |
Tidak tahu | ||
2,2% | 11 | |
Total | 100% | 502 |
LAPORAN Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebutkan, 2,6 miliar manusia akan terkena dampak langsung pemanasan global. Yang paling sengsara adalah kaum papa, dengan penghasilan di bawah US$ 2 (Rp 18 ribu) per hari.
Pemanasan global juga bakal merusak sistem pertanian. Dampaknya, 600 juta orang akan mengalami kekurangan gizi. Menjelang 2080, 1,8 miliar manusia akan menghadapi kesulitan air. "Indonesia bisa mengalami hal serupa," kata Direktur UNDP untuk Indonesia, Hakan Bjorkman.
Jajak pendapat Tempo Interaktif menunjukkan mayoritas responden yakin, dampak pemanasan global sudah dirasakan di Indonesia (lihat infografis).
Komentar
Kita sudah tidak dapat menikmati langit seperti masa-masa 1970-an. Warna langit sekarang yang abu-abu muda seharusnya menyadarkan kita bahwa bencana akan segera tiba bila kita tidak secepatnya menghentikan ulah buruk terhadap alam.
Susetyo, Jakarta
Iklim yang tidak menentu adalah penanda nyata global warming. Akibatnya, orang kecil, petani, dan nelayan yang jadi korban. Negara seharusnya menindak tegas pelaku pembalakan liar, kalau bisa dihukum seumur hidup.
Nur Izza, Yogya
Indikator Pekan Depan WAKIL Presiden Jusuf Kalla menyetujui rancangan pembatasan pemakaian premium pada kendaraan bermotor, khususnya untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Penggantian ini untuk menghemat anggaran negara, karena premium, yang beroktan 88, disubsidi Rp 1.500-Rp 3.000 per liter. Dengan skema ini, kendaraan pribadi harus memakai premium beroktan 90, yang subsidinya hanya Rp 500 per liter. Ekonom Indef, M. Ihksan Modjo, tak yakin rancangan ini laik diimplementasikan. "Ini percobaan yang mustahil," ujarnya. Menurut dia, ada cara yang lebih gampang bagi pemerintah, yakni meninggikan pajak kendaraan bermesin besar. Beban pajak itu sebagai substitusi penggunaan premium oleh kendaraan pribadi. Setujukah Anda atas rencana pembatasan pembelian bahan bakar premium? Jawaban dan komentar Anda ditunggu diwww.tempointeraktif.com |
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo