Dari Kaca Vulkanik hingga Celengan

Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEBAGAI alat pembayaran, uang telah digunakan manusia selama ribuan tahun. Bentuk, bahan, dan ukurannya terus berubah, sejalan dengan perkembangan teknologi. Sementara kini kita mulai beralih menggunakan uang elektronik, ribuan tahun lalu, di Turki, orang menggunakan pecahan kaca vulkanik sebagai alat tukar. Berikut ini beberapa fakta menarik seputar uang.

12.000 tahun SM, umur uang tertua di dunia dari Turki, terbuat dari obsidian atau kaca vulkanik.

1.000 tahun, usia uang kertas di Cina. Ini dicatat Marco Polo dalam ekspedisinya.

9 x 13 inci, ukuran uang kertas paling besar di dunia, lebih besar sedikit dibanding satu halaman majalah ini, 1 kwan Cina, dicetak pada abad ke-14.

Setara dengan

4,5 triliun, setara dengan dolar Amerika, jumlah uang yang diperkirakan beredar di seluruh dunia pada 2009.

1,0 miliar dolar Amerika, pencurian bank terbesar di dunia, dari Bank Sentral Irak pada Maret 2003, sebelum tentara Amerika Serikat menyerang Bagdad.

72,7 miliar, total kekayaan pemilik Microsoft, Bill Gates.

3,7 juta dolar Amerika, harga satu koin "1913 Liberty Head Nickel". Ia berharga karena dibuat hanya lima keping oleh seorang pembuat uang logam yang iseng.

12.950.000.000.000.000 persen, inflasi tertinggi di dunia, terjadi di Hungaria pada Juni 1946. Setiap 15,6 jam, harga barang naik dua kali lipat

Dalam bahasa Inggris kuno, kata "pygg" merujuk pada tanah liat oranye untuk membuat piring, mangkuk, dan vas buat menyimpan uang. Belakangan kata ini dilafalkan mirip "pig", dan mulailah bermunculan celengan berbentuk babi (pig).

Indonesia

1946, rupiah mulai dipakai sebagai Oeang Republik Indonesia.

635 persen, inflasi tertinggi, terjadi pada 1966.

3.364 triliun, jumlah rupiah yang beredar saat ini.

1.010,2 triliun, total harta 40 orang terkaya di Indonesia.

1.726,2 triliun, perkiraan belanja negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2013.

Satuan di bawah rupiah yang pernah digunakan

Sen = 1/100 rupiah

Cepeng = ¼ sen

Peser = ½ sen

Pincang = 1½ sen

Gobang atau benggol = 2½ sen