Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hatima bekerja melalui PT Sapta Saguna cabang Sumbawa kurang-lebih selama 10 tahun. Pada Agustus 2019, Hatima sempat memberikan kabar kepada keluarga bahwa ia berkeinginan pulang ke Indonesia, tapi hingga saat ini majikannya tidak mengizinkannya pulang. Hatima juga sering mengatakan bahwa telepon selulernya kerap ditahan majikannya, sehingga membuatnya kesulitan berkomunikasi dan memberikan kabar kepada keluarga di Sumbawa.
Menurut informasi yang didapat dari Hatima, nama majikan dia selama di Arab Saudi adalah Ahmad Amad al-Saleh, sedangkan nama majikan perempuannya adalah Kaosar. Menurut keluarganya, Hatima sekarang berada di wilayah perdesaan Arab Saudi, tepatnya di Desa Ar-Ar.
Terakhir Hatima memberikan nomor telepon sopir majikannya untuk berkomunikasi. Keluarga meminta bantuan kepada Serikat Pekerja Migran Indonesia, baik di Nusa Tenggara Barat maupun di Jakarta, untuk membantu proses pemulangan Hatima ke Sumbawa. Persoalan Hatima akan segera kami tindaklanjuti untuk kemudian dibawa ke Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Jakarta. Serikat Pekerja Migran Indonesia akan meminta pihak terkait segera mencari dan memulangkan Hatima binti Sidik ke Sumbawa.
Firman Al Hanif
Sumbawa, Nusa Tenggara Barat
Komitmen Australia terhadap Emisi Karbon
RENCANA pemerintah Australia mereduksi emisi karbon tak berjalan mudah. Pembangunan pembangkit listrik ramah lingkungan tidak serta-merta menutup rapat penggunaan batu bara. Pada 2019, pemerintah tetap memberikan izin pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara di Queensland. Pembangunan itu berjalan di bawah pengelolaan perusahaan Adani Group.
Dampak lingkungan menjadi kritik utama masyarakat, termasuk pegiat lingkungan. Kritik utama adalah risiko kerusakan ekosistem rapuh di Great Barrier Reef, yang dekat dengan lokasi pembangunan. Ekosistem itu termasuk sistem terumbu karang yang dilindungi.
Berdasarkan keputusan tersebut, kita dapat melihat arah komitmen Australia terhadap lingkungan masih dipengaruhi berbagai kepentingan ekonomi. Pemerintah cenderung mengutamakan dan mengakomodasi kebijakan yang membawa keuntungan ekonomi akibat pertumbuhan yang melemah sejak tahun lalu.
Mengatasi permasalahan lingkungan sebenarnya dapat menciptakan perekonomian domestik dan internasional yang lebih kuat. Penurunan hubungan ekonomi Indonesia-Australia beriringan dengan perubahan iklim. Kondisi lingkungan Indonesia dan Australia yang makin buruk ditunjukkan dengan data kenaikan emisi karbon kedua negara. Meskipun persoalan lingkungan adalah persoalan domestik, hal tersebut jelas dapat mengganggu hubungan perdagangan internasional. Konsentrasi ekonomi Australia dan Indonesia secara domestik atau internasional seharusnya terintegrasi dengan penyelesaian persoalan lingkungan.
Salsabila Fitristanti
Mahasiswi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia
Wacana Pelarangan Cadar
WACANA pelarangan cadar oleh Menteri Agama Fachrul Razi adalah langkah mundur dan degradasi terhadap moral konstitusi dan aplikasi terhadap daulat Tuhan dalam konstitusi. Menteri Agama harus betul-betul mengkaji rencana kebijakan tersebut karena akan menentukan arah dan sikap negara terhadap visi beragama dan visi perlindungan terhadap hak-hak konstitusional warga negara.
Seharusnya Menteri Agama berdialog dan menyerap aspirasi para pemuka organisasi kemasyarakatan Islam mengingat ini masalah yang sensitif dan sentimental. Pemerintah juga hendaknya berhati-hati memakai terminologi radikalisme. Istilah itu justru bisa melahirkan industrialisasi radikalisme dan makin tidak mengurai persoalan negara ini.
Asrullah
Departemen Kajian Strategis Pimpinan Daerah Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo