Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Dari Redaksi

Diskusi tempo

Acara diskusi tempo dengan nurcholish madjid tentang beragama yang baik dan rukun. sedangkan dengan direktur muda bank indonesia membicarakan seluk beluk perbankan

19 Desember 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEBETULNYA ini acara biasa di TEMPO: mengundang pakar untuk sebuah diskusi. Tujuannya bisa macam-macam. Ada yang diperlukan untuk persiapan sebuah Laporan Utama, ada pula untuk memperluas wawasan. Tapi yang terjadi Rabu pekan lalu cukup merepotkan. Pada hari yang sama, di kantor kami berlangsung dua diskusi dengan dua topik dan pakar yang berbeda. Mula-mula, sorenya, cendekiawan Islam Nurcholish Madjid berbicara dengan topik masalah toleransi beragama. Tak lama setelah Nurcholish meninggalkan kantor kami, muncul tokoh perbankan Dahlan Sutalaksana. Direktur Muda Bank Indonesia ini kami undang untuk berbicara tentang seluk-beluk perbankan. Kami memilih dua pakar ini bukan tanpa alasan. Dahlan, misalnya, kami pilih mengingat masalah perbankan akhir-akhir ini amat ramai dibicarakan, setelah meletupnya krisis Bank Summa ke permukaan. Soalnya, masalah perbankan tak mudah dipahami, terutama bagi orang awam. "Ada wartawan menanyakan window dressing, padahal maksudnya discount window," kata Dahlan Sutalaksana. Tentu saja, dua istilah itu amat berbeda. Window dressing adalah pekerjaan tercela yang dilakukan manajemen sebuah bank agar pembukuan banknya kelihatan bagus. Sedangkan discount window adalah semacam kredit jangka pendek dari Bank Indonesia untuk sebuah bank. Dari sebuah majalah berita -- sebagaimana media massa lain -- tentu dituntut berita yang baik dan benar, termasuk dalam soal perbankan tadi. Maka, acara dengan Dahlan Sutalaksana merupakan upaya kami ke arah itu. Dan para reporter -- ujung tombak kami di lapangan -- yang mengikuti acara itu tampak terkesan dengan berbagai uraian Dahlan. Banyak soal yang remang-remang menjadi jelas. Diskusi dengan Nurcholish Madjid, bekas ketua umum HMI yang pendapatnya sering mengagetkan itu, berlangsung lebih semarak dan peminat yang membludak. Pimpinan kelompok diskusi Paramadina ini tampil mengesankan, dengan perbendaharaan yang kaya dan gaya bicara yang memikat. Apalagi topik yang dibicarakan itu -- bagaimana beragama dengan baik tapi rukun -- akhir-akhir ini sedang menjadi pembicaraan luas, terutama melalui bisik-bisik. Tampaknya, belakangan ini kerukunan beragama sedang terusik. Dan itu bukan cuma terjadi di Indonesia. Lihat saja apa yang terjadi di India, Bosnia Hercegovina, Myanmar, atau di beberapa negeri lain. Kami sadar, tak gampang menulis soal ini. Karena itu, sekalipun sudah berdiskusi dua jam lebih dengan Nurcholish, toh pandangan dari pemuka serta tokoh yang lain tetap kami butuhkan. Maka, Menteri Agama Munawir Sjadzali dan Rektor IAIN Jakarta Quraish Shihab -- untuk menyebut sebagian di antaranya -- harus kami wawancarai secara khusus. Begitu pula sejumlah pemuka agama selain Islam, seperti Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha. Desain Laporan Utama ini dipersiapkan oleh Bambang Bujono, redaktur pelaksana yang membawahkan rubrik Agama. Ia kemudian dibantu oleh Penanggung Jawab Rubrik Agama Yulizar Kasiri dan Budiman S. Hartoyo. Berdasarkan outline itu, sejumlah reporter di Jakarta maupun di daerah diterjunkan untuk mengumpulkan bahan. Mudah-mudahan laporan ini ikut membantu tercapainya kerukunan beragama di Indonesia. Amin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus