Pada tulisan Bobol, Penjaga Gawang Fretilin (TEMPO, 28 November 1992, Nasional) terdapat kalimat: "Dulu, Xanana adalah seorang wartawan koran Aves de Timor." Sebenarnya tabloid luks yang dikelola kalangan muda militan antikolonial di Dili dengan cetak ofset itu bernama Voz da Timor (Suara Timor). Aves de Timor bisa-bisa dikira Burung dari Timor. Voz (suara) berasal dari kata Latin, Vox, yang juga dipakai dalam bahasa Perancis, Voix bahasa Inggris, Voice. Dalam istilah politik kita mengenal istilah voting (vote) atau pemungutan suara. Kata Aves dari kata Latin, burung. Dipakai dalam berbagai negara Eropa dengan sedikit perubahan bunyi untuk pengertian jenis unggas pada umumnya, sayap, atau terbang. Dunia penerbangan kita pun menggunakan istilah ini. Walau banyak istilah dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Latin (melalui bahasa Inggris dan Belanda), ada juga pengertian yang berbeda. Kata profesor, bagi kita adalah gelar untuk guru besar. Di negara Portugal dan bekas jajahannya (Brazilia, Mozambik, Angola, Goa, Macao, Tj. Verde termasuk Timor-Timur), kata profesor bukanlah gelar tetapi sebutan untuk guru pada umumnya. Dari guru TK sampai instruktur dan pelatih sepak bola disebut profesor. Yang berbeda hanya keterangan subjek. Misalnya profesor primario untuk sebutan bagi guru SD. Setelah meninggalkan profesi guru, tentu panggilan professor ikut hilang. Banyak media yang terkecoh oleh istilah yang satu ini. PETER A.ROHI Surabaya * Terima kasih atas penjelasan Anda -- Red.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini