Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Pembaca

Dora emon yang menyesatkan?

24 Juli 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baru-baru ini dunia pertunjukan hiburan Ibu Kota kembali diramaikan oleh pementasan lakon cerita anak-anak yang memang sedang digemari anak-anak, yakni lakon Dora Emon dari Jepang. Karena film kartun serial ini diputar setiap Minggu pagi di layar RCTI, dan komiknya pun laku keras, digelarlah pementasannya di panggung dengan skala besar, di Jakarta, 2529 Juni, dan di Surabaya, 35 Juli. Sentra Enterprise, tampaknya, ingin memanfaatkan Dora Emon mania yang melanda anak-anak dengan memanfaatkan momentum liburan kenaikan kelas. Saya melihat langsung pementasan Dora Emon serta melihat beberapa hal yang terasa janggal dan tak sesuai dengan yang dipublikasikan oleh penyelenggara. Lakon Dora Emon yang dimulai dengan judul ''Istri Nobita'' selama sekitar 15 menit ternyata tidak menggunakan efek visual yang memadai. Padahal, rombongan didatangkan dari Jepang. Kejanggalan utama terjadi pada acara selingan, yakni demonstrasi samurai oleh mahasiswa Jepang. Dilihat dari lama pertunjukannya, ini dapat disebut sebagai acara utama karena makan waktu sekitar 45 menit. Dari segi seni pertunjukan, acara selingan itu berhak mendapatkan apresiasi dari penonton, tapi bukan untuk anak-anak. Acara ini mungkin lebih cocok digelar di Taman Ismail Marzuki sebagai suatu acara kebudayaan. Setelah acara yang sangat membosankan bagi anak-anak itu dipentaskan, pihak penyelenggara masih sempat meminta istirahat sekitar 15 menit. Tampaknya, dalam hal ini, Sentra tak memperhitungkan faktor kesabaran anak-anak dan juga para orang tua yang menemani mereka. Acara itu ditutup dengan lakon Dora Emon berjudul ''Kelahiran Nobita''. Itu juga hanya berlangsung sekitar 15 menit! Akhirnya, saya menyimpulkan bahwa pementasan itu merupakan suatu pertunjukan kebudayaan Jepang lakon Dora Emon sekadar sebagai pembuka dan penutup acara. Sentra telah berhasil menggelar suatu pertunjukan yang berbobot, tapi dengan publikasi yang cenderung mengecoh. Dengan kata lain, hasilnya sangat mengecewakan anak-anak penggemar Dora Emon. DEDDY AVIANTO SUPRIHADI Bendungan Hilir Tanah Abang, Jakarta Pusat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus