Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ahli sejarah Universitas Pa-djadjaran, Bandung, Profesor Edi Suhardi Ekadjati, tu-tup usia di Rumah Sakit Al-Islam, Kamis dua pekan la-lu. Ayah empat anak dari per-nikahannya dengan Utin Nurhusna itu meninggal akibat stroke setelah sempat men-jalani perawatan selama se-bulan. Jenazah dimakamkan di Desa Karang Tawang, Garawangi, Kuningan, sehari kemudian.
Lahir di Kuningan, Jawa Barat, 25 Maret 1945, Edi merampungkan pendidik-an- sar-jana di Jurusan Seja-rah Fa-kul-tas Sastra Unpad, pada 1971. Empat tahun kemudi-an-, ia menamatkan Studi -Lan-jut Filologi untuk Peneli-ti-an Sejarah di Faculteit der Lette-ren Rijksuniversiteit, Lei-den, Belanda. Gelar doktor- bidang filologi diraih dari Universitas Indonesia pada 1979.
Sejumlah jabatan struk-tural di kampus Unpad pernah di-raih Edi, seperti ketua juru-san sejarah (1982-1984), kepa-la- pusat penelitian ke-masya-ra-katan dan kebuda-ya-an, dan dekan fakultas sastra (1995-2001). Peraih peng-harga-an Satyalancana Kar-ya Satya 20 Tahun itu juga menulis se-jumlah buku, antara lain Ke-budayaan Sunda, Kamus Bahasa Naskah dan Prasasti- Sunda Abad 11-18, serta Sunda, Nusantara dan Indonesia.
Guru Besar Yasmine Shahab, 57 tahun
Ketua Departemen Antropologi FISIP Universitas Indonesia, Yasmine Zaki Shahab, diangkat menjadi Guru Besar Universitas Indonesia, Rabu dua pekan lalu. Dalam upacara pengukuhan, Yasmine membacakan pidato berjudul ”Tantangan Peran Antropologi di Indonesia”.
Masalah yang di-hadapi bangsa- In-donesia saat i-ni, menurut dia, be-nar-benar mem-butuhkan ilmu an-tropologi. ”Sayang-nya, per-soal-an sosial-budaya- kurang mendapat perhatian peme-rintah,” kata wa-nita yang memperoleh ge-lar- doktor dari School of Ori-en-tal and African Studies, University of London, pada 1993 itu.
Dia mengambil contoh masalah otonomi daerah. Soal ini hanya melulu dilihat dari aspek anggaran. Masalah budaya demokrasi- ti-dak mendapat per-ha-ti-an. Akibatnya-, men-cuatlah rentet-an kekerasan pada saat pemilihan ke-pa-la- daerah, dan sikap to-leransi di masyarakat pun kini hilang.
Yasmine juga menyayangkan dihapuskannya pelajaran antropologi bagi siswa se-kolah menengah atas. Pada-hal antropologi mengajarkan- si-kap toleransi terhadap per-be-daan. ”Lantas pos-pos kebudayaan, seperti direktur atau kepala dinas kebudaya-an, diberikan kepada insi-nyur,” kata wanita yang me-nu-lis disertasi berjudul The Invention of Ethnic Tradition the Betawi of Jakarta ini.
”Pertumbuhan ekonomi tidaklah penting. Yang lebih penting pemerataan.” — Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kwik Kian Gie, di Jakarta, Senin pekan lalu. Ia mengkritik ketimpangan yang terjadi selama 32 tahun pembangunan di Indonesia yang hasilnya cuma dinikmati 0,01 persen penduduk.
”Sama seperti ngutang di warung, sekali tak bayar bakal tak dapat utang lagi besok. Serba susah memang.” — Wakil Presiden Jusuf Kalla, di Jakarta, Rabu pekan lalu, menyoal sulitnya pemerintah memenuhi 20 persen anggaran untuk pendidikan seperti ditetapkan UUD 1945. Mengambil alih dana yang dipakai untuk pembayaran utang luar negeri tak mungkin dilakukan karena akan merugikan Indonesia sendiri.
TEMPO DOELOE
12 Juni 1991 Federasi Rusia menggelar pemilihan umum un-tuk memilih presiden. Bo-ris Yeltsin terpilih men-jadi presiden setelah me-raih 57 persen suara. I-nilah pemilihan umum per-tama di Rusia selama ber-gabung dengan Uni So-vi-et.
13 Juni 1944 Tentara Nazi Jer-man meng-gunakan pe-lu-ru kenda-li ja-rak ja-uh un-tuk meng-han-curkan ke-ku-a-t-an- Ing-gris. Pertama kali ru-dal darat digunakan da-lam perang.
14 Juni 1830 Tentara Prancis mendarat di tanah Aljazair. Lan-taran perlawanan rak-yat, baru satu abad ke-mu-di-an Prancis bisa men-du-du-ki negeri di Afri-ka Utara itu secara pe-nuh.
15 Juni 1948 Kanselir Otto von Bismarck meresmikan Ber-lin sebagai ibu kota Jer-man. Setelah Perang Du-ni-a Ke-du-a, Kota Berlin- ter-belah oleh tembok pe-misah yang dikenal de-ngan na-ma Tembok Ber-lin.
16 Juni 1963 Kosmonaut Ru-si-a, Velentina Te-re-skhofa, menja-di wani-ta per-ta-ma yang melakukan per-jalan-an ke ruang- ang-ka-sa. Te-reskhofa berada di ruang angkasa selama 70 jam 50 menit, dan te-lah mengelilingi bumi se-ba-nyak 48 kali menggu-na-kan wahana Vestok 6.
17 Juni 1576 Pangeran Wi-lliam mengu-mum-kan ke-merdeka-an Be-lan-da da-ri penja-ja-han bangsa Spa-nyol-. Mes-ki sudah mer-de-ka, rakyat Belanda te-tap dibayangi ketakutan o-leh aksi pembantaian yang dilakukan tentara Spa-nyol.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo