Ada kesalahan pada tulisan "Melestarikan Flora dan Fauna Indonesia" (TEMPO, 26 Maret, Lingkungan). Tulisan itu tak saja salah menuliskan nama saya dan nama lembaga saya, tapi juga memuat kalimat yang menyimpang dari wawancara saya dengan wartawan TEMPO. Kemungkinan besar kesalahan itu terjadi karena wawancara dilakukan melalui telepon. Pada saat itu saya anggap wartawan TEMPO telah mempunyai informasi yang cukup tentang saya dan organisasi saya. Nama saya adalah A. Hadi Pramono, bukan Hadi Purnomo. Organisasasi saya bernama Yayasan Bina Sains Hayati Indonesia Yabshi). Lembaga kami ini berdiri pada tahun 1991, dengan misi penelitian, pendidikan, dan penerbitan, dalam masalah keaneka- ragaman hayati. Hal inilah yang mendorong kami melakukan penelitian. Kegiatan pokok pada penelitian tersebut adalah inventarisasi jenis-jenis tumbuhan dan satwa darat dan laut yang digunakan penduduk di kawasan tersebut. Sementara pemantauan ekologi (ecological monitoring) merupakan kegiatan jangka panjang yang sedang direncanakan. Jadi, pemantauan tersebut merupakan program yang berbeda dengan penelitian etnobiologi. Hal inilah yang perlu ditekankan supaya masyarakat tak mendapat persepsi yang salah tentang etnobiologi. Kedua kegiatan itu sangat erat kaitannya, tapi penekanannya berbeda. Hal kedua yang sangat mengganggu adalah kesan bahwa saya keberatan melaporkan hasil kegiatan tersebut kepada pemberi dana. Saya tak pernah mengatakan demikian. Seingat saya, pertanyaan yang diajukan: Apakah Yabshi harus melaporkan hasil penelitian etnobiologi ke UNDP? Jadi, tak meminta pendapat saya tentang kewajiban melapor. Dengan demikian, kesimpulan bahwa LSM keberatan memberikan laporannya ke pemberi dana adalah kesimpulan TEMPO, bukan saya. Di mana pun, setiap pemberi dana selalu menuntut adanya laporan kegiatan proyek yang dibiayainya. Dan, setahu saya, USAID termasuk yang cukup ketat dalam soal ini.A. HADI PRAMONODirektur Pelaksana Yayasan Bina Sains Hayati Indonesia Jalan Nusantara 174, Depok 16422 Jawa Barat Terima kasih atas koreksi Anda. -- Red.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini