Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kutipan & Album

Etty Soesilowati dan Fakhrudin

28 Oktober 2013 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mereka berdua dikukuhkan sebagai guru besar Universitas Negeri Semarang pada Selasa pekan lalu. Pengukuhan dipimpin Rektor Universitas Negeri Semarang Fathur Rokhman di auditorium kampus Sekaran. Etty, yang menjadi profesor ilmu kajian publik di Fakultas Ekonomi, menyampaikan pidato berjudul "Pendekatan Hibrid dalam Implementasi Kebijakan Publik". Menurut dia, ada sejumlah faktor yang mendistorsi tujuan kebijakan publik, yaitu intervensi asing, persekongkolan korporasi dan pemerintah, serta kepentingan politik. Distorsi itu mengakibatkan kebijakan publik tidak mampu memenuhi harapan masyarakat.

Fakhrudin, yang menjadi guru besar ilmu evaluasi program pendidikan luar sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan, menyampaikan orasi ilmiah "Asesmen Program Pendidikan Nonformal dalam Membangun Masyarakat Mandiri". Dia menyarankan pendidikan nonformal dijadikan bagian integral dari sistem pendidikan nasional. Menurut dia, selama ini pemerintah memperlakukan pendidikan informal sebagai pelengkap pendidikan formal. l

Wahyudi Kumorotomo dan Tridjoko Wisnu Murti

Wahyudi dikukuhkan sebagai guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada di Balai Senat UGM pada 17 Oktober lalu. Dalam pidato "Memperkuat Akuntabilitas Anggaran Publik: Agenda Kebijakan di Indonesia", dia menegaskan bahwa belanja negara saat ini belum efektif. Itu tampak dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang terus meningkat mencapai Rp 1.683 triliun, tapi produk domestik bruto hanya naik 8,9 persen.

Sedangkan Tridjoko disumpah sebagai guru besar bidang ilmu ternak perah di Fakultas Peternakan UGM pada Selasa pekan lalu. Ia menyampaikan pidato "Reorientasi Pembangunan Industri Susu Nasional: Menuju indonesia yang Sehat, Cerdas dan Sejahtera". Menurut dia, untuk membangun industri susu dalam negeri, pemerintah mesti menempatkan susu sebagai pangan strategis.

Penghargaan
Joko Widodo, Mahfud Md., dan Hatta Rajasa

Majalah ­Marketing dan Frontier Consulting Group memberi mereka penghargaan Social Media Award 2013. Penghargaan diserahkan di Hotel Mulia, Jakarta, pada Selasa pekan lalu. Mereka dianggap sebagai tokoh yang aktif menggunakan media sosial sebagai sarana interaksi dengan masyarakat, dan disukai oleh pengguna media itu. Jokowi mengatakan ia aktif di jejaring media sosial seperti Twitter, Facebook, Google, Instagram, dan Kaskus. Masukan dan koreksi masyarakat melalui media sosial itu sering ia jadikan pertimbangan dalam mengambil kebijakan. l

Fasli Jalal

DIA menerima penghargaan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Award 2013 di gedung Rumah Sakit Pendidikan Jalan Eyckman, Bandung, 18 Oktober lalu. Penghargaan diserahkan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pa­djadjaran Tri Hanggono Achmad pada peringatan Dies Natalis Ke-56 FK Unpad. ­Fasli dianggap sebagai tokoh yang mendorong pengembangan pendidikan kedokteran. Dia orang Indonesia pertama yang menerima FK Unpad Award. Selama ini penghargaan itu hanya diraih para tokoh kedokteran internasional. Sejumlah tokoh yang pernah menerima FK Unpad Award adalah Direktur WHO-SEARO Samlee Plianbanchang, Lokman Saim dari Universitas Kebangsaan Malaysia, Koyama dari Fakultas Kedokteran Gunma University Jepang, David Fairholm dari Fakultas Kedokteran The University of British Columbia, dan Andre Meheus dari Universitas Antwerpen Belgia.


"Tak usah menjadi pejabat publik kalau tak mau diawasi."

Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan di Yogyakarta, Selasa pekan lalu. Ia mendukung pengawasan terhadap Mahkamah Konstitusi melalui peraturan pengganti undang-undang.

"Menteri naik kelas bisnis atau ekonomi saja."

Menteri Keuangan Chatib Basri di Jakarta, Selasa pekan lalu. Ia melarang pejabat menggunakan fasilitas utama untuk menghemat anggaran perjalanan dinas, yang akan dipangkas 50 persen tahun depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus