Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
50 Stasiun Radio Ilegal Ditutup
BALAI Monitoring Frekuensi Surabaya menutup 50 stasiun radio tak berizin, baik stasiun radio swasta maupun komunitas, di Jawa Timur sepanjang Januari-Oktober 2013. Iwan Purnama, Kepala Seksi Pemantauan dan Penertiban Balai Monitoring, menyatakan para pemilik stasiun radio itu diberi waktu hingga akhir tahun ini untuk melengkapi perizinan. Bila tak memproses izin dan nekat mengudara lagi, mereka akan diperkarakan Balai Monitoring secara hukum.
"Kami laporkan secara pidana," ujar Iwan seusai sosialisasi perizinan frekuensi radio di Banyuwangi, Rabu pekan lalu. Ia menambahkan, dari ratusan stasiun radio komunitas yang berdiri di Jawa Timur sejak 2005, baru 11 stasiun radio yang memperoleh rekomendasi kelayakan dari Komisi Penyiaran Indonesia Daerah. Dari 11 stasiun radio itu, hanya 6 stasiun yang layak mendapatkan izin.
Menurut Hadi Purwanto, pemilik Radio Komunitas Planet FM Banyuwangi, banyaknya stasiun radio ilegal dipicu oleh rumitnya mengurus perizinan radio plus biaya yang besar. Walhasil, pemilik stasiun radio menempuh jalan pintas dengan menyuap pegawai Balai Monitoring yang melakukan penertiban.
"Bayar Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta, beres. Besoknya bisa memancar lagi," kata Hadi. Menanggapi praktek haram itu, Iwan menegaskan, "Kalau ada oknum Balai Monitoring seperti itu, laporkan!"
Ika Ningtyas
Malang
Ribuan Sapi Perah Idap Mastitis
SEBANYAK 68.600 (70 persen) dari total 98 ribu ekor sapi perah di Jawa Timur diperkirakan mengidap mastitis alias radang ambing atau radang kelenjar susu. Penyebab penyakit ini adalah bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus agalactiae.
Menurut Ketua Bidang Usaha Gabungan Koperasi Susu Indonesia Sulistyanto, sapi perah yang mengidap mastitis produksi susunya turun dua-tiga liter per hari. Radang ini menclok antara lain akibat peternak tak terbiasa membersihkan puting sapi sehabis diperah. Idealnya, begitu sapi rampung diperah, putingnya dibersihkan dengan cara dicelupkan ke larutan antiseptik, seperti alkohol, chlorhexiÂdine, kaporit, dan iodophor. Di luar negeri, seperti Australia, kata Sulistyanto kepada Tempo, Senin pekan lalu, "Pembersihan seperti ini sudah sangat biasa."
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang Sudjono meminta semua peternak sapi perah di wilayahnya segera melapor jika ada sapi yang menderita mastitis. Gejalanya antara lain pembengkakan pada ambing, ambing terasa panas saat diraba, susu menjadi encer dan lama-kelamaan air susu berhenti sama sekali, serta nafsu makan sapi menurun.
Abdi Purmono
Sidoarjo
Mantan Bupati Sidoarjo Dibui
Keinginan Wien Hendrarso, Bupati Sidoarjo selama dua periode pada 2000-2010, berlama-lama menjalani perawatan penyakit jantung di Rumah Sakit Premier Surabaya pupus. Sabtu siang dua pekan lalu, tim Kejaksaan Negeri Sidoarjo mencokok Wien setelah dokter menyatakan ia sehat. Wien segera diboyong ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Surabaya (Porong).
"Sabtu pukul 13.00, yang bersangkutan dinyatakan sehat. Lalu, pukul 14.00, kami bawa ke Lembaga Pemasyarakatan Porong," kata Kepala Kejaksaan Negeri Sidoarjo Sumardi saat dimintai konfirmasi, Ahad dua pekan lalu. Tak mau kecolongan, tim kejaksaan, yang bergerak setelah putusan kasasi Mahkamah Agung atas kasus Wien, turun menunggu di rumah sakit tersebut sejak Kamis.
Kasus Wien baru terkuak pada 2011. Bersama Kepala Dinas Pendapatan Sidoarjo saat itu, Nunik Ariyani, dan pemegang kunci brankas Dinas Pendapatan Daerah, Agus Dwi Handoko, Wien diduga kuat terlibat pencairan kas daerah Rp 2,3 miliar pada 2005 dan 2007. Saat itu, ia menjabat Bupati Sidoarjo.
Di persidangan, Wien dinyatakan terbukti melakukan korupsi bersama-sama dan divonis lima tahun penjara serta didenda Rp 200 juta subsider enam bulan kurungan. Ia juga diharuskan membayar uang pengganti kerugian negara Rp 2 miliar. Penasihat hukum Wien, Trimoelja D. Soerjadi, mengatakan akan segera mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap kasus kliennya.
Agita S. Listyanti, Diananta P. Sumedi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo