Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kutipan & Album

Guru Besar Perawat Pertama

31 Mei 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Elly Nurachmah, 56 tahun, tampaknya layak masuk Museum Rekor Indonesia. Dia adalah seorang perawat, seperti ribuan orang berprofesi serupa di negeri ini. Tapi dia bukan sembarang perawat. Ellylah satu-satunya perawat di negeri ini yang bergelar profesor. Dialah perawat pertama yang dinobatkan sebagai guru besar.

Sosok Elly memang luar biasa. Ketika teman-teman seangkatannya sibuk mencari uang selepas lulus dari Akademi Keperawatan Departemen Kesehatan, Elly memilih sibuk mengambil program sarjana keperawatan. Ketika Universitas Indonesia baru membuka program sarjana untuk program studi ilmu keperawatan, Elly bersama lima orang lainnya terpilih menjadi pengajar yang dikirim ke The University of Sydney untuk mengambil program master keperawatan.

"Dunia keperawatan Indonesia sangat tertinggal," kata peraih gelar doktor keperawatan dari Catholic University of America, Washington, Amerika Serikat, itu. Ia bermimpi, perawat di Indonesia bisa sepintar perawat dari Negeri Abang Sam. Hampir di semua negara bagian di AS, jumlah perawat yang bergelar sarjana mencapai 55 persen dari total perawat yang ada. Bahkan, di Negara Bagian South Dakota, semua perawatnya sudah sarjana atau lulus ujian yang setara dengan sarjana.

Proporsi itu amat berbeda dengan di Indonesia. Menurut lulusan Akademi Keperawatan Departemen Kesehatan pada 1971 itu, perawat yang bergelar sarjana di negeri ini cuma sekitar 3.000 orang. Sedangkan pendidikan sekitar 250 ribu perawat lainnya sangat pas-pasan—mulai yang cuma bermodal pendidikan tiga bulan hingga yang diploma tiga tahun.

Elly kini berupaya mengatasi ketertinggalan itu. Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Nurse Indonesia ini bersama koleganya sedang membuat standar lembaga pendidikan agar kualitas program studi ilmu keperawatan lebih terjaga. "Saat ini memang banyak universitas yang membuka program studi keperawatan, tapi kualitasnya tidak terkendali," kata guru besar yang masih menyempatkan diri merawat pasien dan membimbing para perawat yang mengambil program S-2 itu sedih. n


"Sudah lama saya dikenal sebagai Presiden Warteg (warung tegal)."
—Jenderal (Purn.) TNI Wiranto, calon presiden, ketika ditanyai tentang metode kampanyenya yang menggunakan warung makan, Kamis pekan lalu.

"...silakan saja siapa pun yang ingin meminta keadilan hingga ke langit ketujuh sekalipun."
—Farid Anfasal Moeloek, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menanggapi rencana Abdurrahman Wahid menuntut IDI, di Jakarta, Selasa pekan lalu.


TEMPO DOELOE

30 Mei 1988
Gempa dahsyat meluluh-lantakkan Afganistan. Dalam bencana ini sedikitnya 5.000 orang tewas.

1 Juni 1869
Thomas A. Edison, salah satu penemu terbesar dunia, menerima hak paten mesin penghitung suara elektronik ciptaannya.

2 Juni 1953
Ribuan orang menghadiri penobatan Elizabeth II sebagai Ratu Kerajaan Inggris, yang berlangsung di Gereja Webminster Abbey, London.

3 Juni 1989
Ayatullah Ruhollah Khomeini, tokoh spiritual Iran, meninggal dunia.

6 Juni 1936
Sebuah benda kotak dengan baling-baling berhasil terbang dalam sebuah percobaan di Berlin, Jerman. Inilah pesawat yang kemudian kita kenal sebagai helikopter.

4 Juni 1989
Dengan tank dan senjata berat, pasukan Cina menyerbu mahasiswa yang sedang unjuk rasa menuntut demokrasi di Lapangan Tiananmen, Beijing. Tragedi ini diduga menewaskan ratusan bahkan mungkin ribuan mahasiswa.

5 Juni 1981
Lima pria gay di Los Angeles, Amerika Serikat, dirawat setelah menderita gejala penurunan kekebalan tubuh yang kelak dikenal sebagai penyakit AIDS. Merekalah korban AIDS pertama di Amerika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus