Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kutipan & Album

Hajar Satoto

1 September 2013 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seniman dan perupa asal Solo ini meninggal pada usia 62 tahun, Senin pekan lalu. Hajar tutup usia di kediamannya di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. Dia mengidap diabetes dan pernah terserang stroke. Almarhum meninggalkan seorang istri, dua anak, dan dua cucu.

Perancang aula Taman Budaya Surakarta ini merupakan tokoh berpengaruh di bidang seni pewayangan, gamelan, dan keris. Dia bersama Suprapto Suryodarmo membuat Wayang Buddha, yang kini menjadi koleksi Museum Ranggawarsito. Wayang kontemporer yang berkisah tentang Sidharta Gautama itu memadukan karawitan, tari, dan teater. Hajar memelopori pembuatan keris gaya baru dan mempopulerkan keris kamardikan. Ia juga yang mengenalkan gamelan pamor, yakni gamelan yang memiliki tekstur pamor, layaknya keris, di permukaannya. l

Hadi Ciptono

Aktivis hak asasi manusia dan buruh asal Surabaya ini meninggal karena stroke pada Senin pekan lalu. Jenazah pria yang akrab dipanggil Kacik ini dikebumikan di Pemakaman Umum Tembok, Surabaya. Almarhum meninggalkan seorang istri dan seorang anak. Mantan Ketua Yayasan Arek Surabaya ini turut berperan dalam advokasi buruh Marsinah, yang dibunuh pada 1993. l

Sakit
Profesor Soetandyo Wignjosoebroto

GURU besar emeritus sosiologi hukum Universitas Airlangga, Surabaya, ini kini dirawat di Rumah Sakit St Elisabeth Semarang. Dia mengalami stroke yang serius. Sudah sekitar sebulan dia di rumah sakit. Sempat keluar sebentar, tapi kemudian masuk lagi.

Pak Tandyo—demikian dia biasa disapa—pensiun sebagai dosen pada 1997. Pada 19 November mendatang dia akan genap berusia 81 tahun. Dua tahun lalu dia dianugerahi Yap Thiam Hien Award. Dia dipandang berjasa memberikan topangan akademis bagi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia tatkala menjabat komi­sioner di lembaga itu selama dua periode sejak 1993. l

Pengukuhan
Nyoman Kertia

PAKAR obat herbal ini dikukuhkan sebagai guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada Senin pekan lalu. Dalam pengukuhan di Balai Senat UGM, Kertia menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Renaissance Pengembangan Bahan Obat Alam untuk Mendukung Tri Hita Karana dalam Mencapai Hamemayu Hayuning Bawana".

Dia mempersoalkan penggunaan bahan kimia dalam 96 persen obat yang beredar di dalam negeri. Padahal, menurut dia, masyarakat tradisional Indonesia sejak dulu telah mengenal dan memanfaatkan 7.000 spesies tanaman sebagai bahan obat. Dia meminta pemerintah segera merumuskan kebijakan strategis untuk memanfaatkan bahan-bahan alami untuk obat. Jika tidak segera dilakukan, menurut dia, ribuan spesies tanaman obat itu akan lenyap. Pria asal Buleleng, Bali, ini adalah penemu obat kurkuminoid, yang terbukti lebih efektif mengobati radang dibanding obat konvensional. l

Menikah
Chairani Jusuf Kalla dan Marah Laut C. Noer

Mereka menikah pada Sabtu dua pekan lalu. Chairani adalah putri bungsu mantan wakil presiden Jusuf Kalla, sedangkan Marah Laut putra bungsu sutradara Arifin C. Noer. Akad nikah berlangsung secara adat Minangkabau di Nusantara Room, The Dharmawangsa Hotel, Jakarta. Resepsi pernikahan dilangsungkan keesokan harinya seturut adat Bugis di Ballroom Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta. l


"Indonesia berada pada lampu kuning."

Wakil Presiden Boediono saat membuka rapat kerja evaluasi realisasi belanja pemerintah pusat dan daerah di Istana Kepresidenan Yogyakarta, Senin pekan lalu. Ia meminta semua pihak mewaspadai melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia.

"Patut diduga ada upaya mengaburkan dan mendiamkan kasus korupsi yang ditangani Kejaksaan dan Kepolisian."

Peneliti Indonesia Corruption Watch, Febri Hendri, di Jakarta, Rabu pekan lalu. Menurut dia, 70 persen kasus korupsi pendidikan yang ditangani Kejaksaan dan Kepolisian mangkrak dan tidak jelas penyelesaiannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus