KETIKA membaca TEMPO, rubrik apa yang Anda suka? Pertanyaan semacam itu memang sengaja kami ajukan. Secara reguler TEMPO perlu mendengarkan keinginan pembaca. Sebelum mengadakan survei pembaca yang lebih luas menjelang akhir 1985 nanti, kami menyusun angket, menyisipkannya ke dalam majalah - walaupun, maaf, tak seluruhnya kebagian - dan mengirimkannya menyebar. Sebanyak 6.288 angket terkirim kembali ke TEMPO. Hasilnya, di antaranya: Sebagian besar pembaca - sebanyak 64% - ternyata memilih Nasional sebagai rubrik yang bermanfaat dan menarik. Diukur dari hal ini, minat baca terhadap peristiwa dalam negeri memang lebih banyak dibanding pada peristiwa luar negeri, yang menunjuk angka 58%. Karena hangat dan tegang? Belum tentu. Sebab, ternyata, rubrik Ilmu & Teknologi juga menempati posisi bagus (50%), bahkan sedikit lebih tinggi dari Ekonomi & Bisnis, sebuah rubrik yang juga digemari (46%). Ada pula rubrik yang digemari bukan karena kemanfaatannya. Misalnya Indonesiana. Dalam golongan ini, Indonesiana mencatat angka 46%, dan lebih baik dibanding Pokok & Tokoh. Hanya saja, pembaca tetap menganggap rubrik yang kedua itu lebih bermanfaat. Orang memang membaca bisa karena merasa perlu, ataupun karena ingin tertawa. Dengan membaca TEMPO orang tampaknya merasa bisa mengetahui informasi yang lebih dalam. Sebanyak 86% pembaca menyetujuinya. Hampir sebanyak itu pula pembaca yang sengaja mencari informasi baru melalui TEMPO, kendati ini majalah mingguan. Yang menyenangkan, pembaca juga tidak menganggap penulisan kami bertele-tele. Hanya rubrik Selingan, yang dianggap bermanfaat dan menarik, melebihi Olah Raga, diminta diperpendek. Itu berarti tak semua penampilan TEMPO dipuji pembaca. Kritik yang bagaimanapun tentu harus kami dengarkan. Misalnya, sekitar 46% pembaca merasa terganggu kenyamanannya, oleh penempatan iklan TEMPO. Juga, keinginan agar kami menampilkan lebih banyak lembar berwarna besar. Dua hal ini akan kami atasi, di tahun mendatang, dengan perbaikan desain, yang persiapannya sudah kami lakukan sejak ulang tahun yang baru lalu. TEMPO jelas tidak akan berhenti sampai di sini. Dalam posisi kami dipercayai sebagai tempat mengecek informasi yang ada pada media massa lain - 65% pembaca melakukan demikian - TEMPO jelas akan mempertahankan akurasi berita, dan malah meningkatkannya. Sebab, Syafei Muslim seorang pembaca dari Rengat, Riau - misalnya, menjadikan TEMPO untuk menguji kebenaran berita. Angket memang tersebar ke berbagai pelosok. Dari seluruh provinsi, juga dari luar negeri, pembaca mengemukakan pendapatnya. Partisipasi mungkin disebabkan kualitas pembaca - yang jika dinilai latar belakang pendidikannya - cukup tinggi. Setidaknya, 43% pengisi angket adalah sarjana, 29% masih atau pernah kuliah, sedangkan lulusan SLA 19%. Itu mendorong kami menyajikan TEMPO lebih baik lagi. Termasuk misalnya tak teramat ingin menampilkan rubrik Mode, satu-satunya rubrik yang banyak dianggap tak bermanfaat dan tak pula menarik. Bagaimanapun, TEMPO berterima kasih pada Anda. Nadjib Salim dan stafnya dari Badan Pengembangan Produk (BPP) TEMPO dengan senang hati mengolah angket yang Anda kirimkan - berdasarkan program komputer yang secara khusus disiapkan oleh Paulus Tangkere. Hasilnya, tentu, akan kembali ke Anda juga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini